Nasional

Atasi PMK, Indonesia Impor 3 Juta Dosis Vaksin Asal Prancis, Datang Pekan Kedua Juni 2022

Kaltim Today
08 Juni 2022 18:13
Atasi PMK, Indonesia Impor 3 Juta Dosis Vaksin Asal Prancis, Datang Pekan Kedua Juni 2022

Kaltimtoday.co - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah mengungkapkan bahwa, Indonesia mengimpor 3 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku atau PMK. Vaksin itu ditargetkan tiba di Indonesia pada pekan kedua Juni 2022.

"Khusus untuk vaksin darurat sebesar 3 juta dosis yang bersumber dari APBN Ditjen PKH, asal vaksinnya di Prancis dan estimasi kedatangan minggu kedua Juni 2022," kata Nasrullah saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (8/6/22).

Vaksin itu diimpor dari Prancis dan Badan Pangan Dunia (FAO).

Selain itu, vaksin didapat dari kerja sama dengan Australia sebanyak 500 ribu hingga 1 juta dosis. Vaksin juga diimpor dari Brasil 100 ribu dosis, dan dari Selandia Baru 100 ribu dosis.

Nasrullah mengatakan, vaksin tersebut merupakan vaksin darurat, sementara Pusat Veteriner Farma Kementerian Pertanian sedang memproduksi vaksin di dalam negeri.

"Untuk pengembangan vaksin di Pusat Veteriner Farma, saat ini sedang proses untuk persiapan dan estimasi akan kami mulai Agustus atau September," kata Nasrullah.

Kementan memperkirakan sebanyak 17 juta hewan ternak akan divaksinasi atau sebanyak 80 persen populasi dari provinsi yang terdampak PMK.

Vaksinasi tersebut akan dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu dua kali penyuntikan pada 2022 dan satu kali pada tahun 2023.

"Sehingga kebutuhan vaksin di 2022 ini sekitar 27,2 juta dosis," kata Nasrullah.

Nasrullah mengatakan pengadaan vaksin PMK berasal dari dana pencegahan penyakit pada Ditjen PKH untuk membiayai 800 ribu dosis vaksin.

Sementara untuk menutupi kekurangan vaksin sisanya sebanyak 2,2 juta dosis dilakukan refocusing anggaran dari Sekretariat Jenderal Kementan.

Data Kementerian Pertanian per 6 Juni 2022 menyebutkan, jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK sebanyak 81.800 ekor dan tersebar di 163 kabupaten-kota di 18 provinsi Indonesia.

Dari total hewan yang sakit tersebut, sebanyak 28.528 ekor telah sembuh, 607 ekor dilakukan pemotongan bersyarat, dan 524 ekor mati. Sedangkan hewan ternak yang belum sembuh sebanyak 52.211 ekor.

[RWT | SR]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya