Olahraga

Bukan Lagi Olahraga Elite, PGI Kaltim Ingin Golf Jadi Milik Masyarakat Luas

Kaltim Today
05 Juli 2025 17:26
Bukan Lagi Olahraga Elite, PGI Kaltim Ingin Golf Jadi Milik Masyarakat Luas
Ketua PGI Kalimantan Timur, AM Fitra Firnanda. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kalimantan Timur menargetkan perluasan kepengurusan dan pengembangan infrastruktur golf di seluruh wilayah provinsi. Hingga kini, baru lima dari sepuluh kabupaten/kota yang memiliki lapangan golf, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Berau, dan Kutai Timur.

Ketua PGI Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk delapan cabang kepengurusan, termasuk di wilayah yang belum memiliki fasilitas lapangan golf seperti Kutai Barat dan Paser. Sementara itu, dua daerah lainnya—Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara—masih belum memiliki struktur kepengurusan resmi.

"Kami ingin keberadaan pengurus cabang bisa menjadi motor penggerak untuk mendorong pemerintah daerah maupun swasta agar mulai memikirkan fasilitas golf. Tidak harus lapangan penuh, minimal driving range dulu," ujar Nanda ditemui selepas agenda Pengukuhan Pengurus PGI Kaltim, Sabtu (5/7/2025).

Nanda menekankan bahwa keberadaan driving range tidak hanya berfungsi sebagai sarana latihan bagi pegolf, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor jasa.

"Driving range itu bisa jadi peluang usaha. Ada perputaran uang, penciptaan lapangan kerja, sekaligus jadi fasilitas olahraga," tambahnya.

Ia turut menyoroti belum tersedianya fasilitas pembinaan formal yang memadai bagi atlet golf di Kaltim. Meski menghadapi berbagai keterbatasan, para atlet tetap mampu menunjukkan performa yang patut dibanggakan. Salah satu buktinya adalah pencapaian dua medali perak pada PON XXI Aceh–Sumut 2024, meskipun saat itu keberangkatan tim nyaris batal.

"Atlet kita ini mayoritas bukan dari akademi, tapi mantan caddy yang belajar secara otodidak di lapangan. Mereka berjuang dari nol dan membuktikan bisa bersaing dengan atlet dari provinsi lain yang punya akademi golf," ujar Nanda.

Ia menegaskan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk menyerah, asalkan ada tekad dan dukungan yang konsisten. Menurutnya, kunci kemajuan olahraga ini terletak pada penyediaan fasilitas dasar serta pembinaan jangka panjang yang terarah.

“Golf bisa dibuat murah. Yang paling penting itu kan aksesnya. Maka kami akan fokus memperbanyak driving range agar lebih banyak anak-anak muda yang bisa mengakses olahraga ini.”

PGI Kaltim mendorong keterlibatan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta sektor swasta dalam membangun ekosistem golf yang lebih terbuka dan berkelanjutan. Mereka ingin citra golf tak lagi lekat sebagai olahraga elite, melainkan dapat diakses dan dinikmati oleh masyarakat luas dari berbagai latar belakang.

[NKH]



Berita Lainnya