Daerah
Rencana Kaltim Siapkan Perusda Ojol Lokal, Lawan Dominasi Aplikator Nasional yang Mencekik

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kaltim merespon sejumlah keluhan driver transportasi online mengenai tarif yang tak sesuai aturan hingga potongan pendapatan yang mencekik. Rencananya, pemerintah provinsi akan membangun perusahaan daerah ojek online (ojol) lokal sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Rencana tersebut muncul ketika Anggota Komisi II DPRD Kaltim Abdul Giaz, Koordinator Roda Dua Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) Ivan Jaya bersama sejumlah driver, serta Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji membicarakan urgensi transportasi online di Kaltim.
Dalam waktu dekat, pemerintah provinsi akan memanggil semua aplikator transportasi online yang beroperasi di Kalimantan Timur.
“Hari Senin nanti kita akan kumpulkan semua aplikator. Kita pastikan mereka mematuhi tarif sesuai SK Gubernur. Kalau ada yang tidak mau patuh, kita akan ambil langkah sesuai kewenangan yang ada pada pemerintah daerah,” tegas Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji.
Seno Aji juga menanggapi positif gagasan Perusda Ojol. Menurutnya, jika aplikator nasional terus mengabaikan regulasi daerah, Pemprov siap mengambil opsi mendirikan perusahaan daerah sendiri.
“Kalau mereka tidak mau menyesuaikan, kita akan dorong pendirian Perusda. Karena kita ingin ekosistem transportasi daring ini sehat, driver kita tidak terus tercekik, dan daerah juga dapat manfaat ekonominya,” pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kaltim Abdul Giaz, menyampaikan bahwa sudah saatnya Kalimantan Timur mengambil alih kendali atas sistem transportasi daring yang selama ini terlalu bergantung pada keputusan korporasi nasional. Menurutnya, banyak driver mengeluhkan potongan penghasilan yang sangat besar dari aplikator, sementara risiko di lapangan sepenuhnya ditanggung driver.
“Kita sering sekali dengar keluhan driver, mereka dipotong terlalu besar oleh operator. Padahal mereka yang punya kendaraan, beli bensin, menanggung risiko di jalan, tapi pendapatan mereka justru dikeruk oleh aplikator,” ujar Giaz.
Dukungan penuh atas gagasan mengenai Perusda datang dari para driver. Koordinator Roda Dua AMKB Ivan Jaya, menyampaikan suara hati para pengemudi ojol dan taksi online yang semakin terjepit karena kebijakan aplikator yang tidak berpihak pada kesejahteraan mereka.
“Kami sangat mendukung kalau nanti ada Perusda Ojol. Karena ekosistem transportasi daring di sini itu kami semua, driver kami, merchant rumah makan kami, pelanggan juga orang sini. Kalau aplikator nasional hanya datang bawa modal aplikasi, lalu memeras kami tanpa mematuhi aturan, lebih baik kita jalankan sendiri lewat Perusda,” tutup Ivan.
[RWT]
Related Posts
- HKG PKK 2025 dan Rakernas Nasional Digelar di Kaltim, Warga Diimbau Jaga Citra Daerah
- Aktivitas Diduga Tambang Ilegal Kembali Beraksi di Berau, Tiga Alat Berat Diamankan
- PT Wana Hijau Pesaguan Bantu Pembuatan Kolam Budidaya Ikan Tawar di Desa Beringin Rayo
- Kapasitas Sekolah Rakyat di Kaltim, Dinsos Sebut Maksimal Tampung 1.000 Siswa
- Kaltim Jadi Tuan Rumah HKG PKK ke-53, Ibu Wapres Selvi Ananda Dijadwalkan Hadir