Kaltimtoday.co, Penajam - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung (RSUD RAPB) PPU, Lukasiwan Eddy Saputro, memaparkan perkembangan terkait progres Balai Rehabilitasi Napza di rumah sakit tersebut setelah beberapa bulan berjalan.

Sejak awal, RSUD RAPB PPU telah berupaya menyediakan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan rehabilitasi dari penyalahgunaan zat adiktif melalui Balai Rehabilitasi Napza. Namun, hingga saat ini belum ada yang melakukan rehabilitasi secara rawat inap di fasilitas ini.

“Untuk balai Napza sampai saat ini belum ada yang melakukan rehabilitasi, karena kalau kita kan instansi yang menerima saja atau IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor),” ungkap Lukasiwan Eddy Saputro.

Meskipun belum ada pasien yang menjalani rehabilitasi secara rawat inap, RSUD RAPB PPU tetap memberikan layanan rawat jalan dan konseling bagi individu yang membutuhkan bantuan dalam mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba.

“Untuk saat ini, di tahun 2023 dan 2024 belum ada sih yang signifikan untuk kita lakukan rehabilitasi secara rawat inap, tetapi kalau secara rawat jalan atau konseling itu ada,” jelasnya.

Dalam evaluasi perkembangan Balai Rehabilitasi Napza ini, RSUD RAPB PPU akan terus memantau dan mengevaluasi upaya-upaya yang dilakukan guna meningkatkan pelayanan dan efektivitas program rehabilitasi bagi masyarakat. 

Lukasiwan berharap, ke depannya, fasilitas ini dapat lebih optimal dalam memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan rehabilitasi dari penyalahgunaan narkoba.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp