PPU

5 Organisasi Profesi Kesehatan di PPU Gelar Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 08 Mei 2023 13:55
5 Organisasi Profesi Kesehatan di PPU Gelar Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law
Suasana aksi damai 5 Organisasi Profesi Kesehatan di PPU yang menolak RUU Kesehatan. (Fauzan/ Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Penajam - Lima Organisasi Profesi (OP) Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) menggelar aksi damai untuk meminta penghentian pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan Omnibus Law di halaman Aula Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung (RSUD RAPB).

Kegiatan yang berlangsung pada Senin (8/5/2023) pagi itu disinyalir demi menyelamatkan masa depan kesehatan bangsa terkhusus di PPU. Terlihat para masa aksi mengenakan kaos putih dengan untaian pita hitam di tangan. 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah PPU,  dr Jansje Grace Makisurat yang juga selaku koordinator aksi damai tersebut menjabarkan personel masa aksi yang hadir dalam kegiatan tersebut. 

“OP yang meramaikan aksi tersebut di antaranya IDI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia IAI dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI),” tuturnya kepada awak media.

Dalam aksi tersebut, Grace menyebut jika agenda pagi itu demi menolak RUU Kesehatan Omnibus Law yang dinilainya bisa mengancam ketahanan bangsa serta mengebiri peran organisasi profesi yang telah hadir untuk rakyat.

Aksi ini digelar secara serentak oleh organisasi profesi kesehatan di Indonesia. 

“Hari ini aksi damai menolak Rancangan UU Kesehatan Omnibus Law. Kami ini simultan ya kegiatannya, bersamaan dengan mereka yang di Jakarta,” ucapnya. 

Grace juga menjelaskan, aksi serentak yang hadir di kota besar seperti Jakarta juga turut diwakili lima OP Kesehatan untuk mendorong penghentian pembahasan RUU Kesehatan. 

“Jadi aksi yang di Jakarta juga datang dari seluruh Indonesia mewakili dari lima OP. Bersama kami serentak melakukan aksi ini, tujuannya untuk mendorong penghentian pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law,” ungkapnya. 

Selain melakukan orasi, kegiatan ini juga membagikan bunga sebagai tanda aksi damai. Grace mengaku, pihaknya masih menunggu arahan dari IDI Pusat untuk melakukan gerakan lanjutan. 

“Kami juga menunggu arahan dari IDI Pusat, jika hari ini kegiatan kami tidak direspons baik oleh pemerintah dalam hal ini Kemenkes, kami berwacana akan ada mogok nasional,” tuturnya. 

Mogok nasional sebagai bentuk protes yang dimaksud Grace ialah berupa pemberhentian pelayanan kesehatan, namun tidak semua layanan dihentikan seperti UGD, ICU, dan Hemodialisa akan tetap diaktifkan.

“Tidak semua mogok pelayanan, tetapi mungkin tenaga medis dan tenaga kesehatan akan turun ke jalan,” imbuhnya. 

Masa aksi tersebut juga tengah melakukan audiensi dengan Bupati PPU beberapa waktu lalu, dan pemerintah kabupaten juga turut mendukung aksi tersebut. 

“Kami juga sudah lakukan audiensi dengan bupati minggu lalu dan bupati mendukung penuh aksi kami, sepanjang itu tidak anarkis, berjalan tertib, dan aman,” pungkasnya. 

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya