Advertorial

Banjir di Suaran Jadi Sorotan DPRD Berau, Diduga Akibat Perambahan Hutan, Reboisasi Diusulkan sebagai Solusi

Kaltim Today
07 Oktober 2024 12:13
Banjir di Suaran Jadi Sorotan DPRD Berau, Diduga Akibat Perambahan Hutan, Reboisasi Diusulkan sebagai Solusi
Banjir di Suaran beberapa waktu lalu. (Sumber foto: warga)

Kaltimtoday.co, Berau - Kampung Suaran di Kecamatan Sambaliung mengalami banjir yang diduga dampak dari perambahan hutan yang cukup luas di kawasan hulu sungai dari salah satu perusahaan.

Tentu hal ini menjadi sorotan berbagai pihak tak terkecuali anggota DPRD yang terpilih dari daerah pemilihan (dapil) empat (Kelay, Sambaliung dan Tabalar). Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Rifai mengatakan, jika situasi tersebut sudah sepatutnya menjadi kewenangan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim.

Meski tanggung jawab berada di Kaltim, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika instansi pemerintah di tingkat Kabupaten Berau pun ikut serta melakukan pengawasan terkait hal ini.

"Jika dugaannya (perambahan hutan) benar, maka OPD terkait perlu melakukan pengawasan. Siapa tahu memang ada penebangan besar-besaran di hulu Sungai Kampung Suaran yang menyebabkan tidak ada pohon yang menahan air sungai yang meluap," ucapnya. 

Dirinya menambahkan bahwa lingkungan hutan terjaga baik. Maka daerah sekitarnya akan terjaga dengan baik juga. Kemudian, sebaliknya jika terjadi pembabatan maka bisa saja banjir terjadi.

Rifai sapaan akrabnya meminta agar adanya koordinasi OPD. Kemudian, melihat kondisi hutan di hulu Kampung Suaran, karena ini kewenangan provinsi maka melalui perwakilan yang ada di OPD yang ada di daerah. 

"Jika memang penyebabnya perusahaan, maka pihak perusahaan perlu melakukan reboisasi. Kan dalam perusahaan ada anggaran tersebut. Tinggal OPD terkait mengawasi," tegasnya. 

Bencana banjir ini pun juga disayangkan warga Suaran, Murdi yang menyampaikan keluhannya pada saat Pemkab Berau melakukan peninjauan beberapa waktu lalu.

Keresahan ini diutarakannya agar generasi selanjutnya tidak terdampak. Sehingga perlu adanya reboisasi untuk keberlangsungan generasi selanjutnya. 

"Jika pohon di hulu sungai masih ada, maka tidak mungkin banjir begitu besar, kami sering menyuarakan namun tidak didengar oleh perusahaan terkait," pungkasnya.

[MGN | ADV DPRD BERAU]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya