Advertorial

Desa Pela Pertimbangkan Ikut Lomba Desa Wisata Nusantara Kemendes 2025         

Supri Yadha — Kaltim Today 16 Mei 2025 16:59
Desa Pela Pertimbangkan Ikut Lomba Desa Wisata Nusantara Kemendes 2025         
Ketua Pokdarwis dan Kepala Desa Pela saat menerima penghargaan juara kelima LDWN Kemendes 2024 lalu. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Setelah sukses meraih juara lima dalam Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) tahun lalu, Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun kini tengah mempertimbangkan untuk kembali ikut serta dalam ajang serupa yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) pada 2025.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Beumbai dan Bebudaya (B3) Desa Pela, Alimin mengatakan, masih berdiskusi terkait kesiapan mengikuti lomba. Namun secara regulasi, Desa Pela masih berhak mendaftar karena hanya pemenang juara 1 hingga 3 yang tidak diperbolehkan ikut kembali.

"Hanya juara 1, 2, dan 3 yang tidak bisa ikut lagi. Jadi karena kita juara lima, kita masih berhak ikut tahun ini. Sekarang masih dalam proses. Kemungkinan besar kita akan ikut," ungkap Alimin, Jumat (16/5/2025).

Jika tahun ini kembali mengikuti, Desa Pela siap menonjolkan sejumlah keunggulan baru yang belum sempat dinilai pada lomba sebelumnya. Salah satunya adalah destinasi wisata Tanjung Tamannoh yang baru rampung akhir 2024 dan sudah mulai menarik perhatian wisatawan.

"Sekarang kita sudah ada penambahan, termasuk kapal 18 unit itu belum ada tahun lalu. Sebelumnya kan tim Kemendes belum sempat lihat yang ini," jelasnya.

Selain dari aspek destinasi, Desa Pela juga memperkuat daya saingnya dari sisi lingkungan melalui program konservasi Pusat Mahakam. Langkah ini menjadi tambahan nilai yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan.

"Jadi dari sisi lingkungan, kita juga sudah ada kontribusi. Insya Allah, kalau tahun lalu kita dapat juara lima, tahun ini paling tidak bisa masuk tiga besar," tambah Alimin.

Persiapan terus dimatangkan, termasuk dalam hal pengumpulan dokumen, dokumentasi kegiatan, serta laporan dampak dari program yang telah berjalan. Bagi Pokdarwis, hal paling krusial dalam LDWN bukan hanya tampilan fisik atau infrastruktur, tetapi juga keberlanjutan ekonomi, budaya, dan lingkungan.

"Yang penting dalam lomba desa wisata itu adalah keberlanjutan. Baik itu ekonomi berkelanjutan, budaya berkelanjutan, semua harus terlihat dampaknya. Itu yang jadi nilai penting dalam lomba seperti ini," pungkasnya.

[RWT | ADV DISPAR KUKAR]



Berita Lainnya