Kaltimtoday.co, Penajam - Selama ini, Dinas Sosial (Dinsos) Penajam Paser Utara (PPU) mengandalkan rumah kontrakan untuk menangani Orang Terlantar (OT). Meski serba terbatas, tempat penampungan sementara ini telah berhasil memulangkan puluhan OT ke daerah asalnya sepanjang tahun lalu.

“Selama ini sebenarnya kami ada rumah singgah tetapi itu hanya menyewa saja rumahnya,” kata Kepala Dinsos PPU, Saidin. 

Meski hanya berbasis sewa, keberadaan rumah singgah tersebut cukup vital. Dalam catatan Dinsos, sepanjang 2024 terdapat hampir 40 orang terlantar yang sempat ditampung dan berhasil dipulangkan kembali ke keluarga atau wilayah asalnya.

“Rumah singgah yang sekarang kita punya dengan menyewa itu saja di tahun 2024 yang sudah berhasil kita pulangkan OT-nya hampir 40 orang dalam 1 tahun,” ujar Saidin.

Para OT yang ditangani mayoritas berasal dari luar daerah. Mereka ditemukan berkeliaran di wilayah PPU dalam kondisi tidak jelas asal-usul maupun tujuannya. Dinsos kemudian melakukan asesmen untuk menelusuri informasi identitas dan jaringan keluarga mereka.

Ke depan, Dinsos PPU akan memiliki rumah singgah permanen. Rencana pembangunan fisik rumah tersebut telah masuk dalam program prioritas tahun 2025 dengan alokasi anggaran sekitar Rp600 juta dari APBD.

Rumah singgah itu rencananya dibangun di atas lahan seluas lebih dari dua hektare yang berada di belakang Lapas Nenang. Pembangunan ini sekaligus menjadi langkah awal Pemda PPU untuk memperkuat layanan sosial dasar bagi kelompok rentan seperti OT, lansia terlantar, hingga potensi panti sosial lainnya yang sesuai kewenangan daerah.

Dengan adanya rumah singgah permanen, Dinsos berharap penanganan OT dapat lebih terkoordinasi dan manusiawi. 

“Kalau sekarang masih menyewa, nanti kami kelola langsung yang permanen, tidak dikelola pihak ketiga,” kata Saidin dalam pernyataan sebelumnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]