Nasional
Jelang Lebaran, Komisi VII DPR RI Minta Pertamina Jamin Ketersediaan BBM
Kaltimtoday.co, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta Pertamina menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Oleh sebab itu, Pertamina harus menghitung jumlah kebutuhan BBM sekaligus mempersiapkan proses produksinya.
"Pertamina harus bisa mengantisipasi lonjakan permintaan BBM di berbagai daerah selama Ramadan dan jelang hari raya Idul Fitri, terutama terkait kebutuhan BBM saat musim mudik.
Mumpung masih ada waktu sebaiknya Pertamina dapat mempersiapkan kebutuhan tersebut dengan baik," demikian kata Mulyanto saat memimpin delegasi Komisi VII DPR RI Kunjungan Kerja Spesifik ke UID PLN Banten, Kamis (30/3/2023).
Dalam kunjungan tersebut juga dilaksanakan rapat dengan PT. Pertamina, PLN, BPH Migas, Kementerian ESDM serta Hiswana Migas dalam rangka mengetahui kesiapan Pemerintah untuk memenuhi kecukupan BBM, gas LPG dan listrik di bulan Ramadan dan dalam rangka menyambut datangnya hari raya Idul Fitri.
Secara umum, Pertamina maupun PLN di wilayah Banten sudah siap mengantisipasi lonjakan kebutuhan tersebut. Dari sisi cadangan operasional di tingkat terminal untuk bensin dan solar masing-masing dilaporkan sebesar 26 hari dan 9 hari. Sementara cadangan di tingkat SPBU untuk bensin dan solar sebesar 2.4 hari.
Sementara untuk aspek distribusi dilaksanakan penambahan titik-titik distribusi baik berupa SPBU Siaga, Agen dan Outlet LPG Siaga, Motorist dan SPBU Kantong.
"Yang perlu mendapat perhatian adalah distribusi solar, khususnya solar bersubsidi. Selain cadangan operasionalnya yang hanya 9 hari, volume penjualan juga sudah over kuota. Bila kebutuhan rata-rata sesuai dengan data bulan terakhir, apalagi kalau meningkat maka diperkirakan untuk tahun 2023 akan terjadi over kuota," ujarnya.
"Begitu pula untuk LPG tiga kilogram menunjukkan trend serupa, terjadi over kuota. Ini perlu mendapat perhatian khusus pemerintah dan Pertamina," jelas Mulyanto.
Hal penting yang perlu mendapat perhatian menurut Mulyanto adalah terkait implementasi penggunaan aplikasi MyPertamina, yang kadang ditemui kendala di lapangan. Ini perlu diantisipasi oleh Pertamina, jangan sampai penggunaan aplikasi tersebut malah menimbulkan antrian panjang, khususnya menjelang hari H dan sesudah hari H.
Selain itu menurut Mulyanto yang juga perlu mendapat perhatian Pertamina adalah terkait bisnis Pertashop. Selama ini dikeluhkan, para pengusaha Pertashop bahwa kondisinya antara hidup dan mati. Dalam rangka memperbanyak titik distribusi BBM, perlu dipikirkan optimalisasi keberadaan Pertashop ini.
"Hal-hal penting dan temuan dari kunjungan ini, perlu didalami dan ditindaklanjuti oleh Komisi VII DPR RI bersama pemerintah," tegas Mulyanto.
[RWT]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Dua Karyawan di Loa Kulu Tertangkap Tangan Curi Ratusan Liter BBM Solar Perusahaan
- Realisasi Subsidi Energi dan Non-Energi 2024 Capai Rp 102,8 Triliun, Meningkat Dibanding Tahun Lalu
- Pengisian BBM Sering Antre, Pemkot Balikpapan Dukung Pertamina Tambah SPBU
- Pertamina Perbarui Jaringan Pipa Bawah Laut untuk Optimalkan Produksi Minyak
- Antisipasi Defisit APBN 2024, Luhut Sebut BBM Subsidi Bakal Dibatasi Per 17 Agustus