Daerah
Kepala Dinas PUPR Enggan Komentari Masalah Upah 84 Pekerja Teras Samarinda yang Belum Terbayar

Kaltimtoday.co, Samarinda - Proyek Teras Samarinda masih menyisakan masalah besar terkait puluhan pekerja yang belum menerima upah mereka selama hampir satu tahun. DPRD Samarinda pun mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda untuk segera mencari solusi agar pembayaran upah pekerja bisa terselesaikan.
Ditemui di acara Ramah Tamah Pemkot Samarinda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti enggan berkomentar banyak terkait kasus tersebut.
"Tanyakan sama yang ada di tempat," kata Desy pada Senin (03/03/2025).
Dalam video yang beredar di media sosial, Desy terlihat menghindari awak media ketika sejumlah wartawan meminta keterangan terkait upah pekerja Teras Samarinda.
Melalui pernyataan dari Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy beberapa waktu lalu, ia menjelaskan bahwa pemerintah kota tidak memiliki wewenang dalam pembayaran upah pekerja Teras Samarinda. Sebab, wewenang tersebut dimiliki oleh kontraktor yang mempekerjakan karyawannya.
Tercatat, kontraktor masih memiliki tanggungan terhadap pekerjaTeras Samarinda sebesar kurang lebih Rp 500 juta. Namun, sampai sekarang tak kunjung dibayarkan.
Di sisi lain, Anggota Komisi III DPRD Samarinda Abdul Rohim menilai bahwa pemerintah punya andil dalam mengomunikasikan masalah tersebut kepada pihak kontraktor, khususnya Dinas PUPR Samarinda.
"Menurut saya, pemerintah punya kekuatan untuk menyelesaikan masalah ini, baik secara materil ataupun moril," tegasnya.
Pemerintah kota masih punya tanggungan pembayaran kepada kontraktor. Dari total anggaran sebesar Rp 36,9 miliar, sekitar 30 persen masih tertahan karena menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kaltim.
"Jika 30 persen, setidaknya masih ada yang harus dibayar sekitar Rp 10 Miliar, sedangkan tagihan upah pekerja yang diklaim kurang lebih Rp 400 juta sekian, itu sangat kecil nilainya dari Rp 10 Miliar," ucapnya pada Minggu (2/3/2025).
[RWT]
Related Posts
- FUGO Hotel Samarinda Hadirkan Sensasi Berbuka Puasa Bertema Ramadan in Morocco
- Safari Ramadan, Rudy Mas'ud Ingin Masjid Islamic Center Jadi Wadah Pendidikan dan Pengkaderan Pemuda Islam
- Hari Pertama Puasa, Warga Samarinda Berburu Takjil di Pasar Ramadan GOR Segiri
- Sempat Ditutup, Jembatan Mahakam I Dibuka Lagi Karena Biang Kemacetan
- Jadwal Imsak Ramadhan 1446H Kota Samarinda