DPMD KUKAR

Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Prangat Selatan, Petani Karet Kini Punya Harapan Baru

Supri Yadha — Kaltim Today 01 Juni 2025 18:25
Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Prangat Selatan, Petani Karet Kini Punya Harapan Baru
Musdesus Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Prangat Selatan.

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Warga Desa Prangat Selatan, Kecamatan Marangkayu, kini memiliki wadah ekonomi baru setelah Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) resmi terbentuk melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang digelar di Balai Desa pada Selasa (27/5/2025) lalu.

Kepala Desa Prangat Selatan, Sarkono menyampaikan, koperasi ini dibentuk untuk memperkuat posisi ekonomi masyarakat, terutama petani karet yang selama ini bergantung pada tengkulak. 

“Kami bersama masyarakat sepakat membentuk koperasi agar hasil karet bisa dikelola secara mandiri, sehingga petani tidak lagi tertekan oleh harga pasar yang ditentukan pihak luar,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan evaluasi hasil Strata Daya di Tenggarong. 

Kepengurusan koperasi saat ini diketuai oleh Agus, seorang pemuda sarjana yang juga dikenal sebagai pelaku usaha di bidang transportasi dan sembako. Dalam kepengurusan tersebut, turut terlibat unsur perempuan dan pemuda sebagai bentuk representasi masyarakat desa. “Kami ingin koperasi ini menjadi ruang kolaborasi semua kalangan, tidak hanya pengurus desa tetapi juga masyarakat dari berbagai latar,” jelas Sarkono.

Ke depan, KDMP Prangat Selatan akan berfokus pada sektor perkebunan dengan membeli hasil karet dan tandan buah segar (TBS) sawit langsung dari warga. Langkah ini diharapkan bisa memangkas rantai distribusi dan memberikan harga jual yang lebih adil bagi petani. 

“Harapan petani sederhana saja, harga karet bisa seimbang dengan kebutuhan sehari-hari. Misalnya, 1 kilogram karet setara dengan 1 kilogram beras, itu sudah cukup membantu,” tambahnya.

Selain bidang perkebunan, koperasi juga akan mengembangkan unit usaha lain seperti simpan pinjam dan grosir desa untuk kebutuhan sembako. Grosir ini nantinya akan berperan sebagai pemasok bagi toko-toko kecil di desa, bukan pesaing, sehingga dapat memperkuat ekosistem UMKM lokal. Koperasi juga berencana menyediakan pupuk pertanian agar petani tidak perlu lagi membeli dari luar daer
ah.

“Dengan adanya koperasi ini, kami ingin semua kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi di desa sendiri, tanpa harus bergantung ke luar,” kata Sarkono.

Ia menambahkan, keberadaan koperasi akan melengkapi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Prangat Selatan yang telah memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp114 juta pada tahun lalu. 

“Kalau BUMDes milik pemerintah desa, koperasi ini sepenuhnya milik masyarakat. Harapannya, keduanya bisa berjalan berdampingan untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, mengapresiasi langkah Desa Prangat Selatan dalam membentuk Koperasi Merah Putih. Ia menyebutkan bahwa gerakan pembentukan koperasi serupa kini terus berlangsung di seluruh wilayah Kukar.

“Beberapa desa dan kelurahan sudah melaksanakan musyawarah pembentukan. Target kami, ada 237 wilayah di Kukar yang memiliki Koperasi Merah Putih, terdiri atas 193 desa dan 44 kelurahan,” ujarnya.

Asmi menambahkan, regulasi dari Kementerian Desa sempat mensyaratkan jumlah minimal penduduk 500 jiwa untuk pembentukan koperasi. Namun setelah ada kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kementerian Koperasi, aturan tersebut kini lebih fleksibel. 

“Artinya, walaupun jumlah penduduk di bawah 500 jiwa, pembentukan koperasi tetap bisa dilanjutkan demi memperkuat ekonomi masyarakat,” tandasnya.

[RWT | ADV DPMD KUKAR] 



Berita Lainnya