Headline
Kritik Usul Pemindahan Ibu Kota Kaltim, Samri Shaputra: Fokus Saja Perjuangkan Anggaran Pembangunan Daerah
Kaltimtoday, Samarinda - Belakangan ini, jagat maya ramai mempersoalkan adanya usulan pemindahan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Samarinda ke Balikpapan menjadi hangat diperbincangkan.
Isu tersebut dilontarkan oleh salah satu anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Kaltim, Aus Hidayat Nur dari Partai Keadilan Sejahterah (PKS) menuai penolakan oleh berbagai pihak salah satunya sesama anggota legislatif Samarinda, Samri Shaputra.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda tersebut sekaligus Politikus PKS Samri menyebut, usulan pemindahan Ibu Kota Provinsi dari Samarinda ke Balikpapan dianggap tidak memiliki alasan yang komprehensif dan mendasar.
"Kecuali keadaan Samarinda ini darurat, tapi sekarang Samarinda sudah menjadi kota yang sedang tertata," ujar Samri, (20/9/2021).
Dia mengatakan, jarak antara Samarinda dengan Balikpapan sudah ditempuh dengan cepat melalui Jalan Tol Balsam. Hanya butuh waktu 1,5 jam saja.
Meskipun demikian, Samri beranggapan, apabila usulan tersebut disepakati maka dia khawatir Samarinda bakal menjadi kota mati, karena semua aktivitas perekonomian tersendat, bahkan juga kabupaten/kota seluruh Provinsi Kaltim pun akan terdampak.
“Kalau semua harus di Balikpapan maka Samarinda, Bontang dan lainnya akan mati, lokasi Samarinda ini justru sangat strategis yang di kelilingi kabupaten/kota dan berada di tengah-tengah," kata Samri.
Dia pun menyinggung alasan pemindahan ibu kota provinsi untuk memudahkan koordinasi antara Ibu Kota Negara (IKN) juga dianggap tidak beralasan kuat. Pasalnya, Samarinda sudah berkembang dan memiliki historis yang cukup banyak.
"Walaupun pindah, masyarakat Samarinda pun tidak bakalan mau, karena ini perjuangan para pendahulu," pungkas Samri.
Samri menilai, dengan perkembangan pembangunan Samarinda saat ini tidak memiliki akses maupun kendala apapun untuk melakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya sangat lancar walaupun dalam kondisi yang cukup jauh.
"Semua akses atau transportasi darat laut dan udara sudah lengkap di Samarinda, terus apa yang dipersoalkan," tegasnya.
Mendengar isu ini, Samri dengan tegas menolak usulan tersebut, karena erat kaitannya dengan keberlangsungan pembangunan dan ekonomi warga Samarinda.
Disis lain memang diakui Samri, bahwa banyak persoalan yang harus dituntaskan seperti banjir yang kerap banjir, dan kurangnya pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.
“Ibu kota provinsi saja ekonomi dan pembangunan masih begini, apalagi kalau Samarinda bukan lagi Ibu Kota Provinsi, PAD-nya pasti tambah anjlok,” tegasnya.
Samri menyarankan agar Anggota DPR RI Aus Hidayat Nur fokus untuk memperjuangkan anggaran pembangunan untuk daerah, khususnya Samarinda sebagai ibu kota provinsi, serta memperhatikan persoalan masyarakat di Kaltim.
[SDH | TOS | ADV DPRD SAMARINDA]
Related Posts
- EducationUSA Hadir di UMKT, Permudah Akses Mahasiswa Kalimantan yang Ingin Kuliah di Amerika Serikat
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: Hujan Diprediksi Mengguyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
- Tragedi Muara Kate di Paser Belum Usai, Natalius Pigai Justru Soroti Minimnya Peran Media
- HIPMI Gelar Creative Preneur dan Mini Expo, Dorong Ekonomi Kreatif Kaltim Hadapi Pasar IKN
- Tembus 424 Laporan, Ombudsman Kaltim Fokus Berikan Solusi Non-Litigasi