Kutim

Kutim PPKM Level 3, Pembelajaran Tatap Muka Siap Digelar

Kaltim Today
08 September 2021 13:47
Kutim PPKM Level 3, Pembelajaran Tatap Muka Siap Digelar
Meski PPKM di Kutim sudah turun ke Level 3, pihak sekolah harus tetap memperhatikan sarana penunjang prokes, pembatasan jam belajar, dan vaksinasi terhadap pelajaran dan tenaga pendidiknya. (Ilustrasi)

Kaltimtoday.co, Sangatta - Pemerintah Kutai Timur (Kutim) segera membuka kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas bagi jenjang SMP dan SMA/sederajat.

Rencananya, pelaksanaan PTM terbatas di sekolah akan digelar mulai pekan depan. Hal ini menyusul penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Kutim.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan pembelajaran tatap muka akan segera digelar namun masih dilakukan uji coba di beberapa sekolah.

"Beberapa hari ke depan atau pekan depan dimulai. Sekarang sedang dikaji lebih dulu," ujar Ardiansyah.

Ia menerangkan, beberapa syarat untuk bisa kembali menggelar PTM adalah pelaksanaan vaksinasi menyeluruh baik ke tenaga pendidik maupun terhadap siswanya. Selain itu, sekolah harus menyediakan infrastruktur protokol kesehatan.

"Kami akan izinkan buka beberapa sekolah yang persiapannya sudah mencapai 100 persen, termasuk cakupan vaksinasinya 100 persen," kata Ardiansyah.

Orang nomor satu Kutim itu menyebutkan dalam aturan PPKM level 3, PTM boleh berjalan dengan berbagai syarat. Seperti hanya 50 persen kelas yang terisi, sarana penunjang prokes, pembatasan jam belajar, dan sebagainya.

Sementara Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang menambahkan pemerintah akan mempercepat vaksinasi di tingkat pengajar dan siswa. Khusus siswa, yang bisa divaksin pada rentang umur 12 hingga 17 tahun.

“Jadi umur di bawah itu tidak divaksin. Tapi tetap untuk sekolah dasar bakal ada PTM juga,” kata Kasmidi.

Targetarget vakasinasi untuk kelompok usia 12-17 tahun di Kutim mencapai 104.417 orang.

Hingga kini peserta didik yang menerima vaksin dosis pertama hanya sekitar 0,4 persen atau 169 orang, sedangkan dosis dua sekitar 0,0 persen atau 17 orang saja.

Sementara dari data yang diperoleh, capaian vaksinasi bagi guru baru sekitar 60 persen untuk dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua baru sekitar 17 persen.

Pemerintah Kutim menargetkan vaksinasi dosis pertama dengan sasaran pelajar mencapai 100 persen.

"Sekarang (vaksinasi) fokus ke pelajar. Kalau suplai vaksin lancar September ini, kita ingin tuntas dosis pertama 100 persen," pungkas Kasmidi.

[EL | TOS]



Berita Lainnya