Samarinda
Lolos Pendanaan PHP2D Kemendikbud, Mahasiswa Farmasi Unmul Gelar Bina Masyarakat di Desa Loa Ulung
Kaltimtoday.co, Samarinda - Mahasiswa Farmasi Universitas Mulawarman (Unmul), Alim Khodimul Rahmat lolos pendanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mahasiswa aktif di seluruh Indonesia.
Mengangkat judul "Budidaya Tanaman Herbal Sirih Hitam dengan Biofertilizer sebagai Upaya Pemanfaatan Lahan Kosong dan Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa Loa Ulung", Alim dan lima belas rekannya berhasil memperoleh pendanaan untuk menuntaskan programnya tersebut.
"Kami bersaing dengan 1.200 proposal yang berasal dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, dan hanya 280 proposal saja yang mendapatkan dana," ungkap Alim dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/11/2020) lalu.
Alim mengungkapkan, proses penyusunan proposal yang dilakukan oleh Alim dan rekannya diawali dengan memperoleh informasi mengenai PHP2D melalui media sosial.
"Setelah itu, tim berkejasama untuk melengkapi seluruh persyaratan proposal termasuk mendapatkan persetujuan dan kerja sama dari pihak yang terkait. Dan saat pemberkasan rampung, proposal kami langsung ditandatangani oleh pembimbing yakni, Ibu Risna Agustina serta disetujui oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Bapak Encik Akhmad Syaifudin, sebelum kemudian dikirim ke Kemendikbud. " lanjut Alim.
Mengenai desa yang dipilih untuk program pembinaan. Alim menjelaskan, di Desa Loa Ulung, Kutai Kartanegara (Kukar) banyak masyarakatnya yang di-PHK. Sehingga, dia merasa perlu ada yang bisa berkontribsi aktif untuk mengajak masyarakat di desa tersebut tetap produktif di masa pandemi.
"Kami memilih sirih hitam untuk budidaya karena rencananya tanaman ini akan menjadi bahan baku industri farmasi yang saat ini juga sedang dirintis oleh salah satu dosen di Fakultas Faramsai Unmul. Ini menjadi peluang ekonomi yang bagus untuk masyarakat Desa Loa Ulung," beber Alim.
Secara berkala, Alim dan rekannya mendatangi Desa Loa Ulung untuk melakukan pembinaan dan pelatihan. Setidaknya, 2 kali dalam sepekan mereka hadir untuk membantu masyarakat di sana.
"Program yang kami laksanakan menyasar kepada kelompok tani, pemuda karang taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LSM), masyarakat yang tidak memiliki perkejaan tetap, dan yang sudah tidak memiliki pekerjaan," pungkas Alim.
[NON | RWT | ADV]