Bontang

Pandemi Corona, Dinkes Bontang Tetap Perioritaskan Layanan Ibu Hamil KEK

Kaltim Today
29 November 2020 16:52
Pandemi Corona, Dinkes Bontang Tetap Perioritaskan Layanan Ibu Hamil KEK
Ilustrasi. (Alodokter.com)

Kaltimtoday.co, Bontang - Kasus Covid-19 di Bontang, Kalimantan Timur belum berakhir. Namun, bukan berarti Dinas kesehatan (dinkes) setempat tutup mata terhadap pelayanan ibu hamil.

Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Bontang, Nur Asma mengatakan, pihaknya tetap memberikan layanan prioritas kepada ibu hamil untuk mencegah Kekurangan Energi Kronis (KEK).

“Fokus layanan untuk ibu hamil KEK akan mendapatkan pemantaun selama tiga bulan berturut turut, karena potensi gizi buruk dan stunting harus dilakukan upaya pencegahan pada masa hamil,” ujarnya.

Dari sisi pembinaan, fokus pada perilaku pola asuh ibu hamil dan menyusui serta kesadaran manfaat rutin memeriksakan kehamilan untuk mengetahui tumbuh kembang janin, agar menghindari ibu hamil KEK yang membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil.

“Sayangnya ibu hamil kadang abai, dan menganggap timbang saat Hamil itu tidak terlalu penting,” ungkapnya.

Untuk it, pihaknya meminta ibu hamil dan menyusui agar rutin berkomunikasi dengan pihak kader posyandu ataupun puskesmas agar terhindar KEK.

“Biasanya ibu hamil rutin ke posyandu ataupun Puskesmas, tetapi karena pandemi, sekarang jarang.” bebernya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Dijelaskan, KEK adalah masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun. Kondisi KEK biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun.

Seseorang yang mengalami KEK biasanya memiliki status gizi kurang. Kekurangan energi kronis dapat diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 cm dapat dikatakan dia mengalami kekurangan gizi kronis.

“KEK pada ibu hamil sebenarnya dapat diidentifikasi dengan melakukan pemeriksaan ke Pelayanan Kesehatan seperti Posyandu, Puskesmas Klinik dan Rumah Sakit. Jadi, ibu hamil jangan takut melakukan pemeriksaan rutin,” ungkapnya.

Ibu hamil yang  mengalami kekuarang energi kronis biasanya merasa kelelahan terus-menerus, kesemutan, muka pucat dan tidak bugar, mengalami kesulitan saat melahirkan, ASI tidak cukup memenuhi kebutuhan bayi saat menyusui.

Sementara, akibat KEK bisa menyebabkan keguguran, pertumbuhan janin dalam kandungan tidak maksimal menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, perkembangan semua organ janin terganggu, hal ini mempengaruhi kemampuan belajar, kognitif, serta anak berisiko mengalami kecacatan. Bahkan bisa menyebabkan kematian bayi saat lahir.

[AS | NON | ADV DINKES BONTANG]


Related Posts


Berita Lainnya