Kaltimtoday.co, Berau - Jelang hari raya Iduladha, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tim Inflasi Daerah Berau memantau stok ketersediaan bahan pokok di beberapa agen distributor hingga di Pasar Sanggam Adji Dilayas (PSAD), Teluk Bayur.

Hal itu juga dilakukan mengingat Jembatan Sambaliung ditutup untuk perbaikan yang menghambat penyeberangan, sehingga warga Berau khawatir akan terjadi kenaikan harga bahan pokok.

Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, sejauh ini stok barang pokok di gudang distributor, baik itu milik swasta maupun milik pemerintah (Bulog) masih aman.
Sehingga dapat dikatakan tingkat inflasi di Berau masih kondusif.

“Kami sudah cek di gudang, stoknya aman. Kami akan tetap pantau dan evaluasi setiap hari,” kata Gamalis.

Dia mengakui, sejak Jembatan Sambaliung ditutup, kenaikan harga tak bisa dihindari. Namun, kenaikan harga bukan dari kurangnya ketersediaan stok, melainkan pada sisi distributor. 

Distribusi seperti sayuran, cabai yang berasal dari pesisir ikut terdampak. Pasalnya distributor harus mengantre panjang jika ingin menggunakan penyeberangan alternatif yang disubsidi. Sedangkan jika ingin cepat, mereka harus membayar.

“Dengan adanya biaya tambahan ini lah yang membuat ada kenaikan walau sedikit , api seandainya mereka antre, tentu barangnya akan jadi kurang segar sebelum sampai tujuan,” ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah akan berkoordinasi lagi dan membuat kebijakan untuk  kendaraan pengangkut BBM, pasien darurat, hingga barang pokok yang harus dipriotaskan karena paling terdampak. 

“Kami akan prioritaskan. Semoga ini menjadi solusi,” tandasnya.

[RWT | ADV PEMKAB BERAU]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.