Samarinda

Peresmian Anjungan Karamumus, Jaang Puji Fasilitas Baru Balai Kota

Kaltim Today
15 November 2019 23:20
Peresmian Anjungan Karamumus, Jaang Puji Fasilitas Baru Balai Kota
Syaharie Jaang saat memberikan sambutan di peresmian Anjungan Karamumus Balai Kota. (Humas Pemkot Samarinda).

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kini masyarakat Samarinda yang ingin bertemu pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda tidak perlu lagi menaiki tangga yang ada pada bangunan kantor balai kota. Bagaimana bisa ?

Dengan diresmikannya Anjungan Karamumus masyarakat hanya menunggu di ruangan tersebut, kemudian pejabat yang ingin ditemui yang akan turun langsung kepada masyarakat.

Karena hal ini merupakan salah satu upaya peningkatan pelayanan Pemerintahan kepada masyarakat termasuk kepada pegawai yang ada di lingkungan Pemkot Samarinda. Upaya ini sinergi dengan PP No.96/2012 tentang pelaksanaan UU No.25/2009 tentang pelayanan publik.

Anjungan Karamumus sendiri merupakan sebuah gagasan atau ide dari judul Proyek Perubahan (Proper) PIM III angkatan ke-9, yakni Kabag Umum Setda Samarinda Eddy Syahrani yang kini telah menjalani Propernya dan akan selesai akhir Desember mendatang.

“Nama Karamumus diambil dari nama kampung yang sudah ada di Samarinda sejak 1300-an, pada abad ke-13 Masehi (1201-1300), sebelum dikenalnya nama Samarinda,” ungkap Jaang dalam sambutannya Kamis (14/11/2019).

Wali Kota Samarinda meresmikan Anjungan Karamumus Balai Kota. (Humas Pemkot Samarinda).
Wali Kota Samarinda meresmikan Anjungan Karamumus Balai Kota. (Humas Pemkot Samarinda).

Ada 6 lokasi perkampungan penduduk sebelum dikenal Samarinda, yakni Pulau Atas, Karang Asam, Karamumus yang dikenal sekarang (Karangmumus), Luah Bakung yang dikenal sekarang (Loa Bakung, Sambuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas (Mangkupalas).

“Tempat transit ini memungkinkan untuk lebih dekat dengan masyarakat. Siapa pun yang datang harus dilayani dengan baik dan diarahkan sesuai dengan maksud dan tujuannya,” kata Jaang.

Fasilitasnya sendiri terdiri dari informasi digital mengenai seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), waiting room, klinik kesehatan, pojok baca, lounge dan playing area untuk anak-anak, serta toilet yang ramah bagi teman-teman disabilitas.

“Harapan saya tempat ini dapat memungkinkan menjadi media edukasi karena di dalamnya ditampilkan banyak informasi sejarah dan pengetahuan umum tentang Samarinda,” tutup Jaang.

[KMF7 | RWT | ADV]



Berita Lainnya