Samarinda

PMII Samarinda Gelar Aksi Damai, Ingatkan Pemerintah untuk Tegakkan Keadilan

Kaltim Today
24 Februari 2021 20:22
PMII Samarinda Gelar Aksi Damai, Ingatkan Pemerintah untuk Tegakkan Keadilan
Massa aksi dari PC PMII Samarinda saat gelar aksi damai di depan Gerbang Unmul untuk peringati hari keadilan sosial sedunia. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda memperingati World Day of Social Justice atau Hari Keadilan Sosial Sedunia pada Rabu (24/2/2021). Mereka menyuarakan perihal kesejahteraan berakar dari keadilan. Titik aksi ditempatkan di depan Gerbang Universitas Mulawarman (Unmul) sejak pukul 13.30 sampai 20.00 Wita.

Massa yang diperkirakan sekitar 50-70 orang tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menggelar aksi ini. Humas aksi, Muhammad Fahruraji Annur menyampaikan bahwa PC PMII Samarinda menggelar aksi damai dan membawa beberapa isu yang disuarakan.

Pertama mengenai Omnibus Law UU Cipta Kerja yang pada beberapa bulan lalu sempat menuai penolakan dari berbagai kalangan. Tak terkecuali oleh mahasiswa di Kaltim. Kemudian penahanan 2 mahasiswa yakni Firman dan Wisnu oleh kepolisian setelah mengikuti unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pada November 2020 lalu.

Sampai saat ini, keduanya masih terus diproses di Pengadilan Negeri (PN) Samarinda. Massa aksi juga ikut menyuarakan perihal wacana Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang sejak tahun lalu telah diproses.

"Namun sampai saat ini tidak ada kejelasan. Meskipun awal 2021 tadi, ada kabar baik bahwa RUU PKS masuk Prolegnas DPR RI 2021," ungkap pria yang akrab disapa Aji itu.

Dia juga menambahkan bahwa hari ini merupakan acara puncak. Sebab beberapa hari sebelumnya, PC PMII Samarinda sudah menggelar agenda lain yang masih dalam satu rangkaian aksi hari ini. Mulai diskusi soal keadilan sosial, peran perempuan, dan RUU PKS.

"Ini rencananya kami selesai pada jam 18.00 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan aksi damai sembari menyalakan lilin di pinggir jalan sebagai bentuk kritis hari ini kepada pemerintah bahwa keadilan harus ditegakkan setinggi-tingginya," pungkasnya.

[YMD]



Berita Lainnya