Kaltim

Program Pendidikan Gratis sampai S3 Milik Rudy Mas'ud-Seno Aji, Pengamat: Perlu Perencanaan Matang dan Sistematis

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 08 September 2024 07:51
Program Pendidikan Gratis sampai S3 Milik Rudy Mas'ud-Seno Aji, Pengamat: Perlu Perencanaan Matang dan Sistematis
Akademisi dari Universitas Mulawarman, Prof. Ir. Bohari Yusuf memberikan sudut pandang soal program pendidikan gratis hingga S3 milik Rudy Mas'ud-Seno Aji. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Program pendidikan gratis hingga jenjang S3 yang digagas pasangan bakal calon gubernur Rudy Mas'ud-Seno Aji mendapat sorotan dari pengamat pendidikan sekaligus akademisi Universitas Mulawarman, Prof. Ir. Bohari Yusuf. 

Bohari menilai program tersebut penting bagi kemajuan pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim) dan berpotensi meningkatkan angka partisipasi pendidikan. Namun, dia mengingatkan bahwa janji tersebut bisa berakhir tanpa hasil signifikan jika tidak didukung perencanaan yang matang.

"Pelaksanaan program ini harus terstruktur, tidak sporadis. Harus sistematis dengan perencanaan yang tepat. Jika terwujud, dampaknya akan luar biasa bagi Kaltim," kata Bohari.

Saat ini, angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi di Kaltim hanya 34 persen, dibandingkan APK tingkat SMA yang mencapai 80 persen. Bohari menegaskan, mayoritas anak-anak Kaltim belum mengakses pendidikan tinggi. Jika program pendidikan gratis hingga S3 ini terealisasi dengan baik, APK perguruan tinggi di Kaltim bisa melonjak.

"Contohlah Yogyakarta, yang telah mencapai APK 70 persen. Angka ini menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi pendidikan dapat dicapai dengan kebijakan yang tepat," jelasnya.

Tentu saja, program pendidikan gratis hingga S3 ini membutuhkan dukungan finansial yang besar. Namun, dengan 20 persen anggaran pendidikan dari APBD Kaltim yang mencapai hampir Rp5 triliun, Bohari optimis bahwa dana tersebut cukup untuk merealisasikan program itu.

"Perlu hitung-hitungan yang matang terkait jumlah siswa dan mahasiswa, alokasi dana APBD, serta sistem yang digunakan seperti apa. Implementasinya betul-betul berdasarkan data, lalu dihitung, disusun dan diskenariokan. Jadi efisiensinya tinggi. Tidak asal-asalan, ada hitung-hitungannya," paparnya.

Bohari juga membandingkan program ini dengan Beasiswa Kaltim Tuntas yang digagas pasangan petahana, Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Selama lima tahun sejak 2019, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan Rp1,2 triliun untuk beasiswa, dengan jumlah penerima mencapai 176.653 orang.

"Jumlah beasiswa yang diberikan tahun ini Rp 375 miliar, lalu kita tambah lagi di APBD Perubahan 2023 sebesar Rp 125 miliar. Sehingga total keseluruhan sejak 2019 mencapai Rp1,2 triliun,” terang Isran Noor beberapa waktu lalu.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya