Advertorial

Rudy Mas'ud Dorong Sinergi Puskesmas dan PKK untuk Percepat Penurunan Stunting di Kaltim

Kaltim Today
08 Juli 2025 08:05
Rudy Mas'ud Dorong Sinergi Puskesmas dan PKK untuk Percepat Penurunan Stunting di Kaltim
Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud. (Dok. Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Penanganan stunting masih menjadi tantangan serius di Kalimantan Timur. Untuk mengatasi persoalan ini secara optimal, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud (Harum) menekankan pentingnya kolaborasi antara Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh wilayah.

Hal ini disampaikan Gubernur Harum saat menerima audiensi Ketua Umum DPP Akselerasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi), Kusnadi, di ruang kerjanya pekan lalu.

“Masalah stunting ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri. Kita butuh sinergi yang kuat, terutama antara Puskesmas dan PKK,” tegas Gubernur Harum.

Ia menyebutkan, PKK memiliki jaringan kader hingga tingkat dasawisma yang menjangkau rumah tangga secara langsung. Kekuatan ini perlu dimanfaatkan untuk memperkuat edukasi dan intervensi dini terhadap kasus stunting.

“PKK memiliki keunggulan karena mereka hadir hingga ke desa dan RT. Mereka tidak terikat jam kerja dan selalu siap mendampingi masyarakat,” jelasnya.

Menurut Gubernur Harum, stunting bukan sekadar isu kesehatan, tapi persoalan multidimensi yang menyangkut gizi, pola asuh, lingkungan, dan edukasi. Oleh karena itu, pendekatan lintas sektor menjadi kunci utama dalam upaya penurunan angka stunting.

Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan memiliki sumber daya medis dan data valid. Di sisi lain, PKK mampu menjangkau masyarakat secara intensif dan memberikan edukasi langsung, terutama kepada ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita.

“Kolaborasi antara Puskesmas dan PKK sangat strategis dalam memberikan penyuluhan gizi, sanitasi lingkungan, hingga pemantauan tumbuh kembang anak,” tambah Harum.

Gubernur Harum berharap setiap Puskesmas di Kaltim dapat menyusun program kerja yang terintegrasi dengan kegiatan PKK, mulai dari pendataan keluarga berisiko stunting, distribusi makanan tambahan, hingga memfasilitasi akses layanan kesehatan.

Beberapa daerah yang masih menjadi fokus perhatian pemerintah provinsi antara lain Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara, karena angka stunting di wilayah ini masih tergolong tinggi.

“Ternyata tinggal di kota tidak menjamin bebas dari stunting. Mungkin ada yang perlu dibenahi dari pola hidup dan kebiasaan keluarga,” ujarnya.

Gubernur Harum menegaskan bahwa pengentasan stunting harus menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, dengan sinergi antara Puskesmas dan PKK sebagai kekuatan utama.

“Saya yakin, jika kita bergerak bersama, Puskesmas dan PKK bisa melahirkan generasi Kalimantan Timur yang sehat, cerdas, dan bebas stunting,” tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya