Kukar

Tak Penuhi Syarat, 3 dari 10 Tokoh di Kukar Gagal Divaksin Covid-19

Kaltim Today
14 Januari 2021 16:56
Tak Penuhi Syarat, 3 dari 10 Tokoh di Kukar Gagal Divaksin Covid-19
Plt. RSUD AMP, Martina Yulianti bersama Wakil DPRD, Alif Turiadi dan Kajari Kukar, Darmo Wijoyo. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Setelah melewati tahapan pendaftaran dan skrining, dari 10 tokoh yang dijadwalkan akan divaksin, terdapat 3 orang yang gagal lolos skrining kesehatan. Adapun ketiga tokoh tersebut adalah Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kukar Darmo Wijoyo, perwakilan Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Ramsyah.

Hal ini dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Aji Muhammad Pariket (AMP), Martina Yulianti.

"Ketiganya gagal lolos di tahap skrining karena pengendalian gula darah belum memenuhi syarat. Maka mereka tidak bisa melanjutkan ke tahap penyuntikan vaksin," kata Yuli kepada Kaltimtoday.co, Kamis (14/01/2021).

Dia menambahkan, hal ini sama halnya dengan Bupati Kukar yang tidak bisa mengikuti vaksinasi. Salah satu faktornya karena kondisi kesehatan belum memungkinkan.

Namun, 3 tokoh yang gagal divaksin hari ini akan tetap divaksin pada tahap selanjutnya apabila kondisi kesehatannya normal dan memenuhi syarat.

Perwakilan PPNI, Ramsyah.
Perwakilan PPNI, Ramsyah.

Di sisi lain, Kejari Kukar Darmo Wijoyo mengatakan, sebelumnya dia sangat semangat untuk divaksin.

"Untuk rekan-rekan yang lain harus yakin bahwa vaksin berguna untuk kesehatan kita semua," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PPNI, Ramsyah menuturkan, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, hasil tekanan darahnya tinggi yakni 160/90, sehingga dokter melarang untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Sebelum melakukan skrining, dia mengaku bahwa tekanan darahnya selalu normal, yaitu di kisaran 130/80, sehingga kerap mendonor darah dan sejauh ini sudah 44 kali.

"Mungkin saya grogi, dalam artian menyandang 10 tokoh itu cukup besar. Mungkin cukup besar pengaruhnya ke diri saya," ujar Ramsyah.

Ramsyah mengimbau kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan dan perawat harus tetap melakukan vaksinasi.

"Insya Allah aman dan halal," tuturnya.

[SUP | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya