Kukar

17 Desa di Kukar Belum Teraliri Listrik

Kaltim Today
25 November 2020 11:51
17 Desa di Kukar Belum Teraliri Listrik
Kepala Dinas ESDM, Kukar, Slamet Hadiraharjo. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kutai Kartanegara salah satu daerah dengan wilayahnya yang luas dan terdapat desa-desa yang sulit ditempuh dengan kendaraan darat bahkan ada desa yang di sekelilingnya permukaan air. Sehingga ada sekitar 17 desa di Kukar belum bisa menikmati manfaat listrik dari PLN.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Esdm) Kukar, Slamet Hadiraharjo mengatakan, karena letak geografis di Kukar bermacam-macam, ada yang di tepian laut dan di tengah danau karena rasio elektrifikasi masih rendah, sehingga PLN belum bisa memasang jaringan listrik di area desa tersebut.

Tercatat ada sekitar 17 desa yang belum memiliki aliran listrik PLN, di antaranya Kecamatan Muara Kaman ada 6 desa, Muara Muntai 1 desa, Muara Wis ada 3 yakni Desa Melintang, Muara Enggelam dan Enggelam.

"Kecamatan Muara Wis di Desa Muara Enggelam sudah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal, tetapi kami beranggapan itu belum teraliri listrik PLN," ujar Slamet kepada Kaltimtoday.co, Kamis (12/11/2020).

Selanjutnya, di Kecamatan Kenohan ada 3 yakni Desa Lamin Pulut, Lamin Telihan dan Teluk Muda. Kota Bangun ada 2 desa yakni Sebelimbingan dan Muhuran, kemudian Kecamatan Anggana yakni Desa Sepatin dan Tani Baru.

 

View this post on Instagram

 

Mantap kah sudah 5 anggota DPRD Kaltim ini guys? ? #kaltim #dprdkaltim #samarinda #mahasiswamelawan

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co) on

"Desa Tani Baru sudah masuk listrik PLN tapi masih sebagian kecil saja, untuk desa induknya belum tersentuh listrik," ujar Slamet.

Dia melanjutkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan dengan pihak desa dan kecamatan setempat untuk meminta data pengembangan pemukiman dan penduduk desa tersebut. Namun, terkadang kelemahan pihak desa yakni kurang merespon apa yang pihaknya inginkan.

Padahal, lanjut dia, data terupdate dari desa sebagai acuan untuk berkoordinasi dengan PLN agar membangun aliran listrik di sana. Jika pihaknya tidak memiliki data terupdate, maka jaringan listrik masih belum bisa terpasang.

"Jadi pada dasarnya kami meminta data update penduduk desa supaya bisa berkoordinasi dengan PLN agar apa yang kami minta bisa direspon," ujarnya.

Dari 17 desa yang belum teralisi listrik PLN tersebut, ada beberapa desa yang menggunakan listrik Plts komunal yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), seperti Desa Muara Enggelam. Selain itu, ada yang menggunakan genset desa seperti di Desa Sepatin dan Tani Baru. Kemudian, terdapat desa yang teraliri listrik bantuan dari CSR perusahaan.

"Listrik tersebut bertahan sampai 6-8 jam tetapi bisa digunakan pada malam hari saja," pungkasnya.

[SUP | RWT | ADV DISKOMINFO]


Related Posts


Berita Lainnya