Kukar

Cegah Stunting, DP2KB Kukar Berikan Bantuan Permainan Edukasi

Kaltim Today
01 Februari 2021 21:13
Cegah Stunting, DP2KB Kukar Berikan Bantuan Permainan Edukasi

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Mengantisipasi dan mencegah sebelum terjadinya stunting bagi balita, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berenaca (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) berencana akan memberikan bantuan alat peraga Bina Keluarga Balita (BKB) Kit stunting 2021.

"Saya sudah berbicara secara lisan dan nanti akan mengirimkan surat ke BKKBN, mudah mudahan dapat alat itu," ujar Kadis P2KB Kukar, Adinur kepada Kaltimtoday.co, Senin (01/02/2021).

Dia menambahkan, alat peraga BKB Kit stunting merupakan seperangkat alat permainan edukasi dan seperangkat media berisikan materi untuk meningkatkan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita untuk orang tua.

BKB Kit semacam permainan simulasi yang mirip dengan permainan monopoli anak-anak tetapi lebih besar dan orang tua balita yang bermain didalamnya.

"Semacan permainan edukasi yang lebih cepat merasuk didalam otak ibu-ibu, lebih cepat diterima serta dipahami dan mereka bermain serasa gembira," ujarnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Adinur menuturkan, beberapa desa telah terbentuk kelompok BKB diperkirakan sekitar 40 kelompok dan setiap kecamatan ada namun semua desa tidak semua ada. Karena disetiap kecamatan ada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Adinur mengharapkan agar petugas segera membentuk kelompok tersebut di setiap desa.

"Alat peraga bantuan dari pusat untuk setiap kelompok, tetapi kita belum setiap desa dan kami berharap setiap desa kedepannya dapat," harapnya.

Apabila masyarakat khususnya ibu-ibu yang ingin membentuk kelompok, Adinur menuturkan, sebelum membentuk harus ada komunikasi dulu dengan pihaknya melalui PLKB kecamatan. Setelah itu akan diarahkan dengan petugas terkait pembentukan dan kemudian di SK kan dengan desa/kelurahan. Sebab pihaknya tidak ingin mereka asal membentuk kelompok yang kedepannya ternyata tidak efektif.

"Saya berharap agar kelompok BKB terus ditingkatkan dan dibentuk disemua desa/kelurahan. Sebab bukan suatu keharusan tetapi sudah menjadi kebutuhan karena itu menjadi media edukasi buat mereka," tutup Adinur.

[SUP | NON]

 


Related Posts


Berita Lainnya