Kaltim
Dinkes Kaltim Ungkap Penyebab Vaksin Kedua di Kaltim Rendah, Salah Satunya Rentang Waktu
Kaltimtoday.co, Samarinda - Jumlah penerima vaksin kedua lebih rendah sekitar 26 persen dari cakupan penerima vaksin pertama secara nasional. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Masitah mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah rentang waktu pemberian antara vaksin pertama dan kedua.
"Salah satu penyebabnya adalah rentang waktu pemberian vaksin pertama dan kedua. Rentang waktu dari beberapa jenis vaksin yang digunakan di Indonesia berbeda-beda, ada yang 14 hari, 21 hari, 28 hari hingga 1 bulan. Rentang waktu ini menjadi salah satu penyebab adanya perbedaan cakupan vaksin pertama dan kedua," ujar Masitah, seperti dilansir dari Suara.com -jaringan Kaltimtoday.co.
Masitah menjelaskan, selama ini sebagian besar masyarakat lebih memilih vaksin Sinovac. Namun berdasarkan kebijakan pemerintah, pemberian vaksin Sinovac dititikberatkan untuk anak usia 6-11 tahun. Sehingga penerima vaksin dosis pertama Sinovac harus menunggu vaksin Sinovac tersedia kembali.
Menurutnya, beberapafaktor yang menjadi penyebab tertundanya vaksin kedua adalah pertama, penerima vaksin yang belum memungkinkan, seperti persyaratan vaksinasi yang tidak memenuhi kriteria kesehatan sehingga perlu ditunda atau tidak dapat diberikan.
"Bisa karena sakit, terpapar Covid-19 atau karena kondisi lain yang tidak memungkinkan menerima vaksin dosis kedua tepat waktu," jelasnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Selain itu, juga masih ada sebagian kecil masyarakat yang mendapat informasi tidak benar sehingga memutuskan untuk tidak melanjutkan vaksin kedua.
Masitah menuturkan, Pemprov Kaltim telah bekerja sama dengan TNI, POLRI, BIN dan semua elemen terkait melaksanakan pemberian vaksin di semua sasaran dan tahapan.
"Pemprov Kaltim melalui Dinas Kesehatan memastikan kecukupan jumlah vaksin bagi masyarakat dengan mengupayakan permohonan alokasi kuota vaksin sesuai dengan kebutuhan/sasaran daerah kita," katanya.
Lanjut Masitah, namun sesuai mekanisme vaksin yang datang bertahap dan pihaknya tetap menjaga agar tidak ada penumpukan vaksin di kabupaten/kota.
Selain itu juga dilakukan upaya promosi dan edukasi ke masyarakat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota melibatkan media massa yang ada di Kaltim dan melalui media sosial.
"Sosialisasi itu agar masyarakat paham dan mendapatkan informasi yang benar, sehingga termotivasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19," ucapnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama untuk segera melanjutkan ke vaksin dosis kedua.
"Tidak cukup kalau hanya dosis pertama. Pemberian vaksin kedua untuk menyempurnakan pembentukan kekebalan tubuh terhadap Virus Corona," tegasnya.
[RWT | SR]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.