Kaltim

Dugaan Pungli di SPBU Sungai Kunjang, Bayar Rp 20-50 Ribu Bisa Terobos Antrean

Kaltim Today
29 Maret 2022 19:12
Dugaan Pungli di SPBU Sungai Kunjang, Bayar Rp 20-50 Ribu Bisa Terobos Antrean
Para pelaku yang disebut sopir truk melakukan aksi pemalakan hingga melakukan aksi pungli untuk menerobos antrean solar bersubsidi. (Tangkapan layar)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pungutan liar (pungli) diduga terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) Sungai Kunjang, Samarinda. Korbannya sopir-sopir truk yang tengah antre BBM jenis solar bersubsidi.

Seorang sopir truk inisial SY (nama dirahasiakan demi keamanan) mengungkapkan, pungli terjadi akibat antrean panjang truk untuk mengisi solar bersubsidi di SPBU. Sejumlah orang memanfaatkan situasi tersebut.

“Sopir truk yang bayar (pungli) bebas antre. Bisa langsung serobot,” ungkap SY.

Akibat aktivitas pungli tersebut, kata SY, sopir-sopir truk yang menolak membayar harus antre lebih lama. Bukan hanya berjam-jam, tapi sampai berhari-hari demi mendapatkan solar bersubsidi di SPBU Sungai Kunjang.

“Syukur kalau sudah antre lama dapat, kadang enggak kebagian. Menunggu lagi keesokan harinya,” kata dia.

Dia menceritakan, acapkali sopir truk dan kontainer sudah mulai antre di SPBU sejak tutup hingga buka kembali. Namun demikian, tetap saja ada mobil-mobil yang diprioritaskan menerobos antrean karena sudah membayar. Praktik ini dikalangan sopir-sopir truk disebut “nyuntik atau “nembak”.

"Untuk antre saja sopir dipungut biaya Rp 5 ribu. Uang itu  katanya diberikan ke sopir tangki solar, alasannya supaya mempercepat kedatangan, kalau pun terlambat uang itu untuk rokok dan minum sopir tangki," tuturnya.

Sedangkan untuk praktik “nyuntik” atau “nembak”, sebut dia, sopir truk ditawari biaya mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Bayaran itu membuat sopir-sopir bisa menyerobot antrean panjang untuk mendapatkan solar bersubsidi di SPBU.

Dia sendiri mengaku memarkirkan truk kontainer di Jalan Untung Suropati hingga di depan BIGmall Samarinda lantaran panjangnya antrean. Saat itu, butuh waktu 4 hari hingga dirinya bisa mendapat solar bersubsidi.

Sejumlah oknum memanfaatkan antrean truk untuk mengisi solar bersubsidi dengan melakukan pungli. (Ilustrasi/Google View)
Sejumlah oknum memanfaatkan antrean truk untuk mengisi solar bersubsidi dengan melakukan pungli. (Ilustrasi/Google View)

Dia menyebut praktik “nyuntik” yang memprioritaskan truk ke pemungut jadi biangnya. Bahkan dilakukan sopir-sopir dari truk pengetap solar bersubsidi. Pengetap punya fuel card atau kartu minyak.

"Hari ini saja saya antre 2 hari. Kalau bayar (pungli), bisa lebih cepat dapat solar," katanya.

Praktik pungli itu juga diungkapkan, JM, sopir truk lain yang antre berhari-hari di SPBU Sungai Kunjang.

JM juga mengaku ditawari bebas antrean sejumlah orang di kawasan SPBU Sungai Kunjang. Tapi JM mengaku menolak.

“Kalau saya antre di SPBU Sungai Kunjang Jalan Untung Suropati paling kasih Rp 2-5 ribu," katanya.

Praktek pungli itu, sebut SY dan JM, terjadi di dua SPBU di Sungai Kunjang. Pertama di Jalan Untung Suropati. Kedua di Jalan KH Mas Mansyur. Kedua SPBU ini melayani pengisian solar bersubsidi untuk truk.

Kepada Kaltimtoday.co, keduanya berharap praktik tersebut dapat dibereskan. Sebab sangat merugikan sopir-sopir truk yang sudah antre lama bahkan berhari-hari untuk mendapat solar bersubsidi.

Apalagi, menurut ketentuan yang berlaku, untuk pengisian solar bersubsidi sudah difasilitasi fuel card atau kartu minyak. Mestinya tidak ada pungli di lapangan untuk memuluskan antrean.

"Saya dan teman-teman sopir truk, berharap semua pelaku pungli dan pengetap ditertibkan. Supaya oknum pengatur tidak lagi memungut biaya, dan juga pengetap tidak ada lagi yang berulang kali mengisi solar bersubsidi," harapnya.

Truk-truk dari arah Jalan Kemangi menerobos antrean setelah membayar ke pelku yang diduga melakukan pungli di SPBU Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang, Samarinda. (Tangkapan layar)
Truk-truk dari arah Jalan Kemangi menerobos antrean setelah membayar ke pelaku yang diduga melakukan pungli di SPBU Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang, Samarinda. (Tangkapan layar)

Berdasarkan video yang diterima Kaltimtoday.co, terlihat tiga orang berbaju kaus berdiri di depan SPBU di Jalan Untung Suropati. Mereka tampak memuluskan truk untuk menerobos antrean truk lain yang datang dari arah Jalan Kemangi. Sementara sesuai aturan pengelola SPBU di Jalan Untung Suropati, semua antrean solar bersubsidi untuk kendaraan hanya diperbolehkan dari arah BIG Mall Samarinda.

[OCL | TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya