Kukar

Masih Pandemi Covid-19, HUT ke-238 Kota Tenggarong Tak Ada Festival

Kaltim Today
28 September 2020 18:09
Masih Pandemi Covid-19, HUT ke-238 Kota Tenggarong Tak Ada Festival
Pelaksana Tugas Bupati Kutai Kartanegara, Chairil Anwar di DRPD Kukar, Senin (28/9/2020). (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Suasanan Hari Ulang Tahun ke-238 Kota Tengggarong yang jatuh pada 28 September 2020, sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab tahun ini, Kutai Kartanegara khususnya Tenggarong masih belum memungkinkan untuk mengadakan kegiatan besar seperti TIFAF dan EIFAF karena penyebaran Covid-19 belum bisa dihentikan.

"Tidak ada Festival TIFAF dan EIFAF untuk tahun ini. Hanya berziarah ke Makam Kerajaan saja," kata Plt. Bupati Kukar, Chairil Anwar saat ditemui awak media di DPRD Kukar pada Senin (28/9/2020).

Diketahui, tahun sebelumnya Pemda Kukar selalu mengadakan festival saat hari jadi Tenggarong. Salah satu tujuannya adalah melestarikan budaya lokal serta sebagai bentuk hiburan kepada masyarakat. Selain itu tren festival yang dilakukan setiap tahun di Kukar terkenal hingga nasional, lokal maupun regional.

Selain tak ada kegiatan besar, perlombaan khas Kutai yang digemari masyarakat Kukar yang diadakan setiap tahunnya juga ditiadakan. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan keramaian di tengah pandemi Covid-19.

"Kami sangat menyayangkan karena tidak bisa mengadakan Festival tersebut. Karena kami tidak bisa berbuat banyak di tengah kondisi saat ini," kata Chairil.

Dia berpesan agar masyarakat tetap sabar meskipun tahun ini tidak ada festival dan berharap semoga tahun depan kondisi di Kukar aman dari Covid-19 dan bisa mengadakan festival seperti sedia kala.

Chairil menambahkan, pemerintah saat ini lebih fokus menangani pandemi Covid-19 di Kukar, apalagi hingga kini kasus yang terkonfirmasi positif di Kukar sebanyak 1.140 orang. Berdasarkan hal ini, pemerintah terus mengimbau kepada masyarakat Kukar untuk taat dan menerapkan peraturan yang telah dibuat sedemikian rupa oleh pemerintah.

"Menurut penelitian, masker mampu mengurangi penularan Covid-19 sekitar 35-40 persen," ungkap Chairil.

Jika masyarakat tidak taat peraturan mengenai protokol Covid-19, Chairil menegaskan, maka jumlah kasus positif akan terus bertambah. Sehingga peran masyarakat Kukar sangat penting dalam membantu pemerintah untuk menekan kasus positif di Kukar.

[SUP | RWT]



Berita Lainnya