Kaltim
Pekerja Seni Sampaikan Aspirasi ke Komisi IV DPRD Kaltim, Minta Solusi untuk Tampil Secara Luring
Kaltimtoday.co, Samarinda - Pandemi Covid-19 memang menimpa seluruh kalangan. Seluruh aktivitas jadi terhambat. Terutama bagi mereka yang kerap tampil di depan publik. Kondisi ini turut dirasakan oleh Aliansi Pekerja Seni (APS) se-Kaltim. Akibat Covid-19, pertunjukan atau penampilan yang biasa mereka adakan perihal seni jadi terbatas dan tidak leluasa seperti kondisi normal dulu.
Oleh sebab itu, APS Kaltim yang saat itu berjumlah sekitar 15 orang menyambangi DPRD Kaltim dan menyampaikan aspirasinya kepada Komisi IV. Pertemuan digelar pada Selasa (26/10/2020) di gedung E lantai 1 sekitar pukul 15.00 Wita. Selain itu, hadir pula pihak dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim.
Ditemui selepas rapat, Fitri Maisyaroh yakni anggota Komisi IV menjelaskan bahwa, APS Kaltim merasa kehilangan sumber mata pencahariannya. Sebab penampilan yang biasa mereka lakukan seperti di acara-acara tertentu jadi berkurang. Sehingga kondisi saat ini cukup menyulitkan mereka. APS Kaltim pun minta diberikan solusi agar mereka tetap bisa memperoleh pemasukan. Disebutkan Fitri, APS Kaltim juga berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang selama ini kerap digaungkan seandainya kembali tampil seperti semula.
"Kami dari Komisi IV siap memfasilitasi mereka untuk menyampaikan ini. Sebenarnya keputusan yang mengizinkan atau tidak itu ada pada Satgas Covid-19. Termasuk juga izin keramaian di kepolisian. Kami hanya sebagai fasilitator," ungkap Fitri.
Di Dispar Kaltim juga terdapat bidang yang berkaitan dengan budaya dan seni. Disebutkan Fitri bahwa Dispar Kaltim juga sudah menyediakan program-program bagi pekerja seni untuk menggelar penampilan secara daring. Namun, pekerja seni tetap berkeinginan untuk tampil secara luring. Tadi, opsi tampil secara daring tetap disampaikan oleh Dispar Kaltim, namun APS Kaltim tetap ingin diberikan ruang.
Mengingat ini bergantung pada keputusan Satgas Covid-19 serta kepolisian, Fitri berpendapat bahwa diadakannya suatu penampilan juga harus memerhatikan kondisi tiap daerah. Terlebih lagi, jumlah kasus positif Covid-19 di daerah seluruh Kaltim memiliki jumlah yang beragam. Jika ditemukan daerah yang kasus pandeminya tinggi, tentu akan diberlakukan pengawasan yang sangat ketat.
"Ini kembali lagi kepada kesiapan setiap pihak. Dari APS Kaltim sendiri, mereka siap untuk mengikuti aturan protokol kesehatan. Tak cukup kalau APS saja yang siap, tapi para penonton yang menyaksikan penampilan pun juga," sambung Fitri.
[irp posts="21183" name="Kapan Pencairan Beasiswa Kaltim Tuntas? Ini Penjelasan Pemprov Kaltim"]
Artinya, semua pihak harus bersinergi dan kompak. Ada banyak variasi aspek dan variabel yang diperhitungkan. Senada dengan Fitri, Sri Wahyuni selaku Kepala Dispar Kaltim juga menyampaikan bahwa APS Kaltim ingin ruang kerja seni yang biasanya ada di hajatan tetap diberikan. Namun saat ini, hampir semua kegiatan yang mengumpulkan orang banyak belum memperkenankan adanya hiburan.
"Dengan hiburan itu ada potensi, misalkan ada penonton yang berdiri atau duduk berjarak, justru menjadi berdekatan karena menikmati penampilan yang ada. Tadi sudah disampaikan oleh pimpinan rapat Komisi IV, ini masih harus dibahas oleh Satgas Covid-19," pungkas Sri.
[YMD | RWT | ADV DPRD]