Kaltim

Reses di Balikpapan, Hasanuddin Masud: Warga Minta Daya Tampung Sekolah Negeri di Tambah

Kaltim Today
01 November 2019 18:00
Reses di Balikpapan, Hasanuddin Masud: Warga Minta Daya Tampung Sekolah Negeri di Tambah
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Hasanuddin Masud saat menggelar reses di Balikpapan.

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Ketua Komisi III DPRD Kaltim Hasanuddin Masud menggelar reses perdana di kawasan Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Dalam resesnya tersebut, warga menyampaikan banyak aspirasi. Pertama, soal daya tampung sekolah negeri. Warga Kampung Baru menilai, kuaota sekolah negeri saat ini di Balikpapan masih jauh kurang dari ideal. Banyak pelajar-pelajar lulus sekolah yang ingin melanjukan pendidikan ke tingkat lebih tinggi tidak bisa masuk ke sekolah negeri. Sebabnya, daya tampung sudah terpenuhi.

Alhasil, banyak pelajar terpaksa masuk ke sekolah swasta. Di sekolah swasta, menurut warga, selain berbiaya cukup mahal. Soal kualitas, masih lebih baik di sekolah negeri untuk beberapa sekolah.

"Warga minta daya tampung sekolah negeri, khususnya SMA dan SMK ditambah," kata Hasanuddin Masud.

Aspirasi warga itu, sebut politikus Golkar itu akan dia sampaikan ke Pemprov Kaltim. Pasalnya untuk SMA dan SMK merupakan kewenangan Pemprov Kaltim. Aspirasi warga itu, mesti ditindaklanjuti oleh Disdikbud Kaltim.

"Masukan ini paling banyak disampaikan selama reses saya," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, menurut Hasanuddin Masud, persoalan daya tampung dikeluhkan karena daya tampung sekolah negeri di Balikpapan khususnya SMA dan SMK masih sangat kurang. Ditambah jarak tempuh anak didik dari rumah ke sekolah relatif jauh.

"Saya akan sampaikan dan harus menjadi perhatian serius pemprov," tegasnya.

Selain mendapat aspirasi soal daya tampung sekolah, dia juga mendapat aspirasi-aspirasi lain dari warga Balikpapan. Misal, infrastruktur, dan pelatihan-pelatihan keahlian dan keterampilan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu.

"Ya warga banyak juga minta ada pelatihan. Itu penting untuk ibu-ibu untuk mendorong peningkatan ekonomi keluarga," tuturnya.

[TOS | ADV]



Berita Lainnya