Nasional
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Angkut 65 Orang dan 36 Kendaraan

Kaltimtoday.co - Tragedi laut kembali mengguncang perairan Indonesia. Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, setelah mengalami kebocoran serius di ruang mesin.
Kapal nahas ini sedang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali saat sinyal darurat pertama kali diterima pada pukul 22.17 WIB. Komunikasi dengan kapal terputus sekitar pukul 23.25 WIB, menandakan kapal telah sepenuhnya tenggelam.
Kondisi darurat kembali dikonfirmasi oleh Dermaga LCM Gilimanuk sekitar pukul 00.16 WITA saat KMP Tunu Pratama Jaya kembali mengirimkan sinyal bantuan melalui Channel 17. Namun hanya tiga menit kemudian, kapal mengalami blackout total dan kehilangan kendali, dan memperparah situasi di tengah arus laut yang deras.
Upaya pertolongan sempat dilakukan oleh kapal lain dalam rute yang sama, yakni KMP Tunu Pratama Jaya 3888, namun tidak berhasil menyelamatkan kapal karena derasnya arus menyeret kapal hingga akhirnya terbalik.
Lokasi terakhir kapal sebelum tenggelam tercatat di koordinat -08°09.371′, 114°25.1569′, di wilayah tengah Selat Bali.
Tim SAR gabungan dari berbagai instansi dikerahkan segera setelah laporan diterima. Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Polairud, TNI AL, Tagana, dan sejumlah relawan langsung menuju lokasi kejadian menggunakan rigid inflatable boat (RIB) dan kapal KN SAR Permadi.
Koordinator Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setyabudi, menyampaikan bahwa kondisi di lapangan masih sangat dinamis karena cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang, yang menghambat proses pencarian dan evakuasi korban.
Menurut data manifest sementara, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan, termasuk 14 truk tronton berukuran besar.
Hingga Kamis dini hari (3/7/2025), pencarian terhadap para penumpang dan awak kapal masih dilakukan intensif oleh tim SAR dari dua sisi Selat Bali—Banyuwangi dan Gilimanuk.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan personel tambahan dari Kantor SAR Surabaya dan berkoordinasi penuh dengan Kantor Kesyahbandaran, BMKG, BPBD, serta otoritas pelabuhan untuk mendukung operasi penyelamatan.
Hingga saat ini, upaya pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan, dan masyarakat diimbau menunggu informasi resmi dari pihak berwenang terkait perkembangan korban dan penyebab insiden.
[RWT]