Kutim

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim, Masdari Kidang: Weekday Berdasi, Weekend Bertani

Kaltim Today
08 Juli 2021 11:49
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim, Masdari Kidang: Weekday Berdasi, Weekend Bertani
Anggota DPRD Kutim, Masdari Kidang. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Banyak cara dilakukan setiap orang untuk melepaskan penat. Setelah melakukan aktivitas sepekan penuh, bergelut dengan dunia pekerjaan. Kadang juga sekadar menyegarkan kembali pikiran yang kalut. Mulai dari sekadar jalan-jalan, menghabiskan akhir pekan, berolahraga santai hingga olahraga ekstrem.

Namun, berbeda dengan Masdari Kidang, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutai Timur (Kutim). Memilih mengurus kebunnya, di Bengalon. Alasannya aktivitas tersebut tidak bisa jauh-jauh darinya, yang memang hidup dan tumbuh bersama orang tua yang berasal dari seorang petani. Sehingga di tengah kesibukannya menjadi corong rakyat, menyempatkan mengurus kebun sawit dan tanaman padi miliknya.

“Bukan sekadar hobi, malah sudah mendarah daging aktivitas berkebun ini,” ujar Masdari Kidang Politisi Partai Berkarya ini.

Terlahir dan tumbuh di keluarga yang memiliki kebun yang luas karena itulah, bertani bukan hal yang asing baginya. Justru membuat Masdari Kidang ketagihan, hingga membeli tanah kebun dan menggarapnya sendiri.

Dengan motor khusus, sepatu booth dan sebilah parang, saban akhir pekan mengunjungi kebun kesayangannya. Dia siap melibas semak dan rerumputan yang tumbuh liar.

Sangat kontras ketika saat ia mengikuti sidang di DPRD Kutim, dengan jas ataupun kemeja berwarna kuning kegemarannya. Melambangkan partai mana ia berasal.

Ditemani kopi hitam buatan sendiri, Masdari mengelola kebun sawitnya seorang diri. Kadang, anak dan istrinya ikut menemani. Ini sekaligus mengingatkannya kembali, bahwa sejatinya, anggota DPRD adalah seorang rakyat. Jika atribut dilepas, tak ada bedanya dengan petani. Atau pedagang, atau pekerjaan lainnya.

Karena itulah, dalam menjalankan tugasnya sebagai legislator, Masdari Kidang berupaya mendengar persoalan rakyat, yang juga menjadi persoalan pribadinya, untuk dipecahkan. Karena itu, dalam setiap kesempatan berkebun, dia selalu menyempatkan diri menyerap informasi penduduk setempat. Mendengar keluh kesah yang mungkin saja ia sampaikan di gedung dewan yang terhormat.

Meskipun tidak bisa dipungkiri, dirinya sebagai wakil rakyat tidak memiliki waktu khusus untuk libur seperti orang kantoran. Kadang di akhir pekan pun ia tetap menjalankan aktivitasnya sebagai wakil rakyat, jika memang saat itu ia diperlakukan oleh konstituennya.

Berkebun pun diakuinya tidak ingin asal berkebun saja. Namun, dijadikannya aset masa depannya. Menjadi satu dari sekian ladang penghasilan yang bisa dia kumpulkan. Untuk jangka panjang.

Sehingga dia pun memilih menanam pohon sawit. Diakuinya cukup menjanjikan ketika dia bukan lagi seorang wakil rakyat. Jadi dapat beberapa keuntungan sekaligus.

Sehat, memuaskan hasrat berkebun, hingga menambah pundi-pundi penghasilan di masa depan.

“Sekaligus melepas penat, minimal kami bisa sambil olahraga lah,” ungkapnya.

Dia pun berkeinginan menambah kembali luasan jumlah kebun miliknya. Tidak hanya sekedar memuaskan hasratnya untuk mengenang aktivitas masa kecilnya saja. Namun juga sebagai aset masa depan untuknya. Dikelola bersama keluarga, bahkan bisa saja dikelola anak-anaknya kelak ketika memang hobi mendarah dagingnya ini ikut menular ke anaknya.

“Basic-nya memang turunan anak petani,” tutupnya sambil tertawa.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya