Samarinda

Warga Samarinda Masih Suka Buang Sampah Sembarangan

Kaltim Today
29 Juli 2021 19:22
Warga Samarinda Masih Suka Buang Sampah Sembarangan
DLH Samarinda dan Satpol PP melakukan simulasi ke seluruh Samarinda terkait penegakan hukum pengelolaan sampah. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Warga Samarinda masih suka buang sampah sembarang. Hal itu terlihat selama simulasi penegakan hukum pengelolaan sampah yang digelar bulan ini.

Kasi Penegakan Hukum dan Lingkungan, Muhamad Erwin Agus Alimadi mengatakan, simulasi penegakkan pengelolaan sampah berlangsung selama 5 bulan. Diawali Juli ini. Selama simulasi didapati masih banyak warga yang tidak patuh aturan.

Simulasi ini berkaitan erat dengan rencana peraturan daerah Samarinda tentang perubahan peraturan daerah Nomor 2/2011 tentang Pengelolaan Sampah.

Dalam raperda baru tersebut, proses penegakkan pengelolaan sampah akan dipersingkat dari sebelumnya. Bahkan bagi siapapun yang terbukti melanggar bisa ditindak langsung di tempat.

Simulasi sebelumnya sudah digelar 5-8 Juli 2021. Dalam simulasi itu ditemukan sejumlah masyarakat yang melanggar. Mereka mendapat teguran dan peringatkan. 5 Juli 2021, terdapat 11 pelanggaran. 6-7 Juli 2021, ada 7 pelanggaran.

Pelanggaran yang ditemukan, kata Erwin, sangat bermacam-macam. Mulai membuang sampah tidak pada tempatnya, menempatkan bahan-bahan material bangunan sembarangan, hingga membakar sampah.

"Mudah-mudahan dengan simulasi ini bisa tersampaikan ke masyarakat. Sekaligus ke kegiatan usaha seperti toko dan perusahaan. Bahwa ke depannya tidak ada lagi pelanggaran karena kami akan eksekusi langsung di lapangan," kata Erwin, Rabu (28/7/2021).

Ditanya soal respons masyarakat, Erwin menyebut, mereka yang melanggar akhirnya mengakui. Sebab peraturan yang ada sifatnya mengikat. Sehingga, simulasi operasi yustisi akan dijalankan dalam beberapa waktu ke depan.

"Ini akan berjalan terus sampai November. Namun dalam kondisi pandemi seperti ini, kita mencari waktu yang tepat. Dalam artian tidak berbenturan dengan PPKM dan tidak menimbulkan banyak orang," tegas Erwin.

Untuk simulasi saat ini, DLH Samarinda turun bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Agak berbeda dengan operasi yustisi terdahulu yang banyak melibatkan berbagai pihak. Mulai Satpol PP, kepolisian, tentara, pengadilan negeri, dan kejaksaan negeri. Diakui Erwin, saat ini jauh lebih sederhana dan bisa bergerak lebih cepat.

"Kami keliling. Tapi di samping itu, kami sudah ada lokasi yang diperingatkan. Selama Juli ini, kami mencakup 2 kecamatan, Samarinda Ulu dan Samarinda Kota," bebernya.

Dijelaskan Erwin, DLH Samarinda mempunyai koordinator sampah yang masing-masing membawahi 2 kecamatan. Kemudian di bawah koordinator, ada yang disebut pengawas. Alhasil, pengawas memberikan informasi terkait tempat-tempat tertentu yang kesadaran masyarakatnya soal penegakan sampah masih kurang.

Total kecamatan di Samarinda ada 10. Simulasi direncanakan berjalan sampai 5 bulan ke depan. Itu artinya, dalam 1 bulan ada 2 kecamatan yang bakal disambangi DLH Samarinda dan Satpol PP.

"Simulasi Agustus nanti kami sesuaikan situasi dan kondisi. Pokoknya di mana saja dan kapan pun," tandasnya.

[YMD | TOS | ADV DLH SAMARINDA]



Berita Lainnya