Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sebanyak 10 desa di Kutai Kartanegara (Kukar) ditetapkan masuk dalam areal konsesi perizinan pengelolaan karbon. Rencana investasi ini akan dijalankan melalui kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Kukar dan PT Tirta Carbon Indonesia. Proyek di kawasan gabut ini mencakup wilayah di empat kecamatan, yakni Kembang Janggut, Muara Kaman, Kota Bangun, dan Kenohan.

Desa-desa yang akan terlibat dalam pengelolaan karbon meliputi Muara Siran, Kupang Baru, Bukit Jering, Liang, Sebelimbingan, Tuana Tuha, dan beberapa desa lainnya yang telah dipetakan sesuai dengan rencana pelaksanaan proyek.

Kerja sama ini dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang tidak hanya bertujuan menekan emisi karbon, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada desa-desa yang masuk dalam kawasan konsesi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto menyampaikan, desa akan menerima berbagai bentuk kompensasi yang telah disepakati dalam kerja sama tersebut.

“Nanti desa-desa itu akan mendapatkan kompensasi pendanaan, mulai dana yang pasti, ada juga tambahan-tambahan dalam bentuk CSR untuk pembinaan,” kata Arianto, Rabu (7/5/2025).

Ia menjelaskan, kompensasi itu berpotensi menjadi sumber dana alternatif untuk menambah kekuatan fiskal desa dalam mempercepat pembangunan.

“Kalau dilihat di situ, 10 desa ini bisa menggunakan pendapatannya atau bagi hasilnya untuk menambah anggaran untuk percepatan pembangunan dan pemberdayaan,” sambungnya.

Arianto juga memberikan arahan agar dana yang diperoleh desa digunakan secara tepat sasaran, khususnya untuk kebutuhan mendesak masyarakat.

“Kami DPMD menyarankan anggaran itu digunakan untuk menangani masalah-masalah urgent yang segera diselesaikan, seperti masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan itu harus dituntaskan dengan adanya dana tambahan itu,” tegas Arianto.

[RWT | ADV DPMD KUKAR]