Kaltim

Anggota DPD RI Aji Mawar Sayangkan Kriminalisasi Kritik BEM KM Unmul ke Wapres Ma'ruf Amin

Kaltim Today
10 November 2021 12:19
Anggota DPD RI Aji Mawar Sayangkan Kriminalisasi Kritik BEM KM Unmul ke Wapres Ma'ruf Amin
Anggota DPD RI Aji Mirni Mawarni. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota DPD RI Aji Mirni Mawarni menyayangkan upaya kriminalisasi mahasiswa yang mengkritik kinerja pemerintah. Hal itu disampaikan Aji Mawar untuk menyikapi panggilan kepolisian atas kritik BEM KM Unmul ke Wapres Ma'ruf Amin yang menyebutnya sebagai "Patung Istana Merdeka". 

Aji Mawar mengatakan, kritik BEM KM Unmul kepada Ma'ruf Amin merupakan hal yang biasa. Apalagi jika dilakukan aktivis mahasiswa yang terbiasa menyampaikan kritik dengan bahasa lantang dan keras. 

Penyampaian kritik dengan kata-kata lantang dan keras, juga sudah biasa dilakukan mahasiswa dari kampus-kampus di Pulau Jawa dan Sulawesi. Semestinya, kritik-kritik seperti itu tidak perlu sampai dilaporkan ke polisi. 

"Kritik dengan bahasa dan orasi keras dari mahasiswa itu biasa saja. Harus dipahami supaya menarik perhatian dan mereka didengar. Kalau enggak keras bukan kritik mahasiswa namanya," kata Aji Mawar. 

Kritik BEM KM Unmul yang menyebut Wapres Ma'ruf Amin sebagai "Patung Istana Merdeka" saat melawat ke Samarinda, disebutkan Aji Mawar, harus dimaknai secara objektif. Kritik itu disampaikan atas posisi Ma'ruf Amin sebagai wapres. Pejabat negara yang dipilih rakyat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Bukan sebagai pribadi.

Sehingga, kata dia, tidak tepat jika kritik mahasiswa itu dinilai tidak sopan dan tidak beradab. Apalagi selama berinteraksi dengan mahasiswa di BEM KM Unmul merupakan orang-orang yang paham adap sopan santun. 

"Lebih tidak beradab mana, yang membiarkan kesengsaraan rakyat dibiarkan? Justru lebih tidak beradab ketika ketikdadilan dibiarkan. Mahasiswa ini hanya berbicara supaya didengar. Kalau suaranya lembut, sopan, enggak akan didengar," tegasnya. 

Senator kelahiran Samarinda itu mengajak, masyarakat untuk mendiskusikan kritik yang disampaikan BEM KM Unmul. Hal itu penting supaya masyarakat bisa paham alasan kritik yang disampaikan mahasiswa. 

"Ini akan saya suarakan di Senayan, supaya jangan kalau ada kritik justru dikriminalisasi. Setiap ada kritik, mestinya pemerintah memperbaiki. Saya juga kalau ada salah silakah kritik. Saya perbaiki. Tidak perlu marah," pungkasnya. 

[TOS]



Berita Lainnya