Kaltimtoday.co - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memperketat pengawasan terhadap bisnis penginapan di kawasan IKN, menyusul adanya tudingan bahwa wilayah tersebut mulai disusupi praktik prostitusi terselubung.

Langkah ini merupakan bentuk kolaborasi antara OIKN, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, TNI, dan Polri untuk menjaga citra kawasan IKN sebagai pusat pemerintahan yang bersih dan beretika.

"Kami mempersempit ruang gerak praktik prostitusi di IKN, khususnya yang melibatkan penyalahgunaan fasilitas penginapan," ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin, dalam pernyataannya di Sepaku, Sabtu (12/7/2025).

Menurutnya, para pemilik usaha jasa akomodasi seperti hotel, losmen, dan guest house telah diimbau untuk menerapkan aturan ketat terhadap para tamu. Tujuannya adalah untuk memastikan tempat usaha mereka tidak disalahgunakan sebagai lokasi aktivitas prostitusi.

“Kami sudah undang pemilik penginapan agar turut mendukung pembersihan praktik ini, dan tidak perlu khawatir kehilangan pelanggan. Banyak pengunjung yang datang dengan tujuan baik ke IKN,” tegas Alimuddin, dikutip dari Antara.

Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, menambahkan bahwa pengawasan ini dilakukan bersama Satpol PP serta aparat penegak hukum di wilayah Penajam Paser Utara. Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dan pemahaman kontekstual.

“Fenomena prostitusi ini sudah lama ada, bahkan sebelum pembangunan IKN dimulai. Jadi, penting untuk tidak serta-merta menyalahkan keberadaan IKN,” jelas Thomas.

Ia juga menyoroti perlunya membangun sistem akomodasi yang profesional dan bertanggung jawab agar citra IKN tetap positif di tingkat nasional maupun internasional.

“Cara kita mengelola sektor jasa, termasuk penginapan, sangat memengaruhi wajah IKN di mata publik. Karena itu, mari jaga etika bersama dan bangun standar pelayanan yang sehat,” tegasnya.

[RWT]