Kaltim

Diarahkan Langsung Terjun ke Dunia Usaha dan Industri, Lulusan SMK Dituntut Lebih Mandiri

Kaltim Today
02 November 2022 11:25
Diarahkan Langsung Terjun ke Dunia Usaha dan Industri, Lulusan SMK Dituntut Lebih Mandiri
Lulusan SMK biasanya diarahkan untuk langsung bekerja dibanding melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Beda dengan SMA yang lebih menekuni pelajaran-pelajaran umum seperti IPA dan IPS, SMK sudah diarahkan untuk mendalami suatu kompetensi tertentu. Tujuan ketika lulus pun jelas berbeda. Lulusan SMA biasanya bakal melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sedangkan lulusan SMK akan fokus untuk terlibat di dunia usaha atau industri.

Namun, Plt Kabid Pembinaan SMK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Taufiqurrahman mengungkapkan, siswa SMK memang dituntut untuk lebih mandiri. Kemandirian itu bergantung pada karakter masing-masing anak.

"Untuk bisa mandiri, nanti dilihat dari karakternya seperti apa. Kalau malu memasarkan produknya, ya pasti ketinggalan. Makanya karakter anak itu harus kuat dulu," jelas pria yang akrab disapa Taufiq itu.

Taufiq juga mengamati bahwa lulusan SMK di Kaltim cukup selektif untuk memilih pekerjaan. Misalnya, ada seorang lulusan SMK dari keahlian spa atau kecantikan. Namun yang bersangkutan justru tak mau melanjutkan karier atau bekerja di bidang tersebut. Walhasil, justru memilih bidang pekerjaan yang lain. Padahal harapannya, lulusan SMK bisa bekerja di bidang yang linear dengan keahliannya di sekolah.

"Di Kaltim itu, karakternya karena bisa mencari yang lain, mereka akan cari yang lain. Beda dengan lulusan SMK di Pulau Jawa misalnya, yang memang bekerja itu bersaing. Sehingga apapun dia berani melakukan," lanjutnya.

Padahal, di sekolah juga sudah ada mata pelajaran kewirausahaan yang di mana mendorong siswa untuk punya jiwa berwirausaha. Taufiq menyebut, mengacu pada kurikulum terbaru saat ini, semua mata pelajaran yang sifatnya normatif dan adaptif harus disesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki anak.

"Misalnya ada guru kewirausahaan yang mengajar anak-anak kompetensi penjualan dengan anak-anak multimedia, jelas tidak boleh sama. Penyampaiannya harus berbeda," tandasnya.

[YMD | RWT | ADV DISDIKBUD KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya