Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pembangunan jalan Oloy di Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar) telah selesai dikerjakan akhir 2020 lalu. Peningkatan infrastruktur sepanjang sekitar 5 kilo ini meter telah menghabiskan anggaran Pemkab senilai sekitar Rp18 miliar.

Belum genap setahun, akses jalan aspal ini sudah mengalami kerusakan bahkan ambruk sepanjang 50 meter.

Anggota DPRD Kukar Dapil 6 asal Muara Muntai, Sopan Sopian mengatakan, pekerjaannya sudah selesai hanya tinggal pemeliharaan sampai Juni 2021.

Pihaknya sangat menyayangkan amblasnya tanah di jalan tersebut saat masa pemeliharaan sebab kontraktor tidak memasang tanda-tanda atau pemberitahuan.

Sebelum ada inspeksi mendadak (Sidak) bersama Wakil Ketua DPRD Kukar, Alif Turiadi beberapa waktu lalu. Pihaknya telah mengonfirmasi kepada kontraktor kenapa dimasa pemeliharaan tidak ada perbaikan jalan yang amblas.

Mendapat tanggapan akan dikerjakan setelah lebaran, pihaknya pun menyayangkan sebeb hingga saat ini belum ada perbaikan jalan yang amblas.

"Setelah ada sidak oleh DPRD Kukar, baru ada pergerakan. Jadi sekarang sudah ada gerak kontraktor untuk memperbaiki jalan milik Pemkab," ujar Sopan kepada Kaltimtoday.co, Selasa (15/06/2021).

Mantan Kades Muntai Ulu ini menambahkan, salah satu penyebab ambruknya jalan kurang dari satu meter ini karena faktor alam, sebab dulunya adalah wilayah rawa-rawa. Mungkin saat peningkatan kepadatan komposisi tanah kurang terlalu padat sehingga tidak tahan akhirnya ambruk.

Meskipun masih bisa dilewati, tapi jika tidak segera diperbaiki dikhawatirkan akan meluas amblasnya, makanya kontraktor harus mengerjakan disisa masa perawatan.

"Jalan Oloy merupakan penyambung daerah Kutai Barat. jadi sebenarnya, jalan itu untuk akses ekonomi luar biasa," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DPRD KUKAR]