Advertorial

Kaltim Jadi Provinsi di Kalimantan yang Paling Kompetitif Digital, Tempati Peringkat 8 Nasional EV-DCI 2025

Kaltim Today
30 Mei 2025 10:37
Kaltim Jadi Provinsi di Kalimantan yang Paling Kompetitif Digital, Tempati Peringkat 8 Nasional EV-DCI 2025
Ilustrasi. (Dok. Pemprov Kaltim)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat prestasi membanggakan dalam peta digital nasional. Berdasarkan laporan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2025, Kaltim menjadi provinsi dengan daya saing digital tertinggi di Kalimantan dan berhasil menembus posisi delapan besar tingkat nasional.

Dengan total skor 47,9, Kaltim unggul jauh dibanding provinsi-provinsi lain di Kalimantan. Kalimantan Selatan yang berada di posisi kedua regional hanya meraih skor 41,2 dan duduk di peringkat 15 nasional. Ini mempertegas dominasi Kaltim dalam pembangunan dan adopsi teknologi digital.

Capaian ini ditopang oleh kontribusi signifikan dari tiga kota besar di Kaltim. Samarinda mencatat skor 49,3 dan menempati peringkat 14 nasional, disusul Balikpapan di posisi 15 dengan skor 48,0, serta Bontang yang berada di urutan 47 dengan skor 42,6.

Tak hanya kota besar, Kabupaten Berau juga menunjukkan perkembangan pesat. Meski secara geografis tergolong jauh dari pusat pertumbuhan, Berau mampu masuk ke dalam 100 besar nasional dengan menempati peringkat ke-89. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan digital tidak selalu ditentukan oleh kedekatan geografis, melainkan oleh komitmen dan strategi dari pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur teknologi informasi.

Kesenjangan digital antarprovinsi di Kalimantan masih terlihat jelas. Kalimantan Tengah melalui Palangka Raya mencatat skor 45,4 dan menempati peringkat 31 nasional, sementara Kalimantan Barat lewat Pontianak ada di posisi 23 dengan skor 46,8. Di sisi lain, Kalimantan Utara mengalami penurunan signifikan. Kota Tarakan hanya meraih skor 32,6 dan terpuruk di peringkat 128 nasional.

Menurut Co-Founder East Ventures, Willson Cuaca, kemajuan signifikan tahun ini salah satunya ditunjukkan oleh peningkatan penggunaan internet oleh tenaga kerja serta makin luasnya cakupan jaringan 3G dan 4G hingga ke pelosok desa.

“Perkembangan ini mencerminkan tren positif dalam digitalisasi nasional,” ujar Willson, dikutip dari laman Kalimantan Bisnis, Kamis (29/5/2025).

Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa kesenjangan digital antarwilayah masih menjadi tantangan, meski mulai berkurang. Tahun ini, selisih skor antara provinsi terbaik (DKI Jakarta) dan provinsi dengan skor terendah (Papua Pegunungan) tercatat menyempit dari 60,4 menjadi 56,9 poin.

[RWT | ADV DISKOMINFO KALTIM] 



Berita Lainnya