Samarinda

Kebakaran di TPA Bukit Pinang Disebut Bencana, Pemkot Samarinda Targetkan Asap Hilang dalam 2 Minggu

Kaltim Today
12 Februari 2022 18:24
Kebakaran di TPA Bukit Pinang Disebut Bencana, Pemkot Samarinda Targetkan Asap Hilang dalam 2 Minggu
Salah satu titik yang terbakar di TPA Bukit Pinang mengeluarkan asap. (Ist)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menindaklanjuti perihal kabut asap yang terjadi di Samarinda akibat terbakarnya Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bukit Pinang, pemkot gerak cepat dengan menggelar rapat tanggap darurat asap, Sabtu (12/2/2022) di Balai Kota Samarinda.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin mengungkapkan, dengan terbakarnya TPA Bukit Pinang beberapa waktu lalu, dampak yang terasa adalah kabut asap pekat dan bau menyengat. Sehingga mengganggu warga dalam radius jangkauan terdekat dengan TPA.

"Oleh sebab itu, kami ambil langkah-langkah. Tadi memerintahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selaku OPD pengampu penanggulangan bencana. Sementara kami ambil kesimpulan, bahwa ini bencana juga," jelas Sugeng saat ditemui awak media.

Kejadian ini hampir sama seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sehingga termasuk ke kategori darurat bencana. Dalam hal ini, pemkot mengambil langkah-langkah untuk penanggulangan. Baik di lapangan maupun dampak bagi warga sekitar. Pemkot juga turut memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk sesegera mungkin memindahkan aktivitas di TPA Bukit Pinang ke TPA Sambutan.

"Paling lama tadi kami targetkan 2 minggu. Harus sudah tak ada lagi asap itu, akan kami upayakan. Walau masih ada beberapa lebihan asap di beberapa titik. Namun secara umum, apinya kan sudah tidak ada. Saat ini sudah lebih baik, mudah-mudahan tidak bertambah lagi," beber Sugeng.

Sementara itu, Kepala BPBD Samarinda, Suwarso menjelaskan bahwa, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menuntaskan masalah kabut asap ini. Yakni dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Balakarcana, dan BPBD Kaltim. Sebelumnya, BPBD Kaltim memberikan bantuan berupa 2 unit mobil pemadam. Sedangkan Disdamkar menyediakan 3 posko di TPA Bukit Pinang.

Suwarso menyebut, ada 2 cara yang akan diupayakan. Pertama, mem-blending tanah dengan sampah menggunakan alat berat dan pemadaman dengan alat pemadam kebakaran. Namun, tak dapat dimungkiri bahwa medan di lokasi kebakaran cukup sulit. Yakni di jurang dan ada kerawanan terjadi amblas.

Untuk cara pertama, mau tak mau harus dilakukan bertahap yakni dengan membuat jalan agar bisa mem-blending tanah. Jalan yang dimaksud juga bisa menjadi akses bagi mobil Disdamkar untuk mendekati titik api. Selain itu, penyemprotan eco enzym juga jadi salah satu upaya. Gunanya untuk menetralisir udara karena asap.

"Selama ini kan pola yang dilakukan untuk membersihkan udara dan memperbaiki kualitas udara dengan eco enzym. Kalau mau pakai eco enzym, kami akan lihat kebutuhannya," jelas Suwarso.

Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan DLH Samarinda dan pihak lainnya untuk pengadaan eco enzym. Pada dasarnya, ujar Suwarso, pihak-pihak tersebut siap untuk membantu penyemprotan dengan eco enzym.

"Kami sambil lihat kondisinya. Kalau memang sangat diperlukan untuk penyemprotan eco enzym ke udara, ya kami lakukan. Tergantung kepekatan asap dan cadangan stok eco enzym-nya juga," tambah Suwarso.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani menjelaskan bahwa, pihaknya masih turun ke tempat kejadian hingga kemarin. Perempuan yang akrab disapa Yama itu juga menyampaikan ada bantuan alat lagi.

"Ini membolak-balik terus. Menimbun dan lain-lain sambil menunggu tanah karena kalau hari hujan tidak bisa. Kami main tambal sulam, tumpuk sana tumpuk sini. Jadi sekarang berkurang," ungkap Yama.

Saat ini, DLH Samarinda sedang fokus untuk merealisasikan pemindahan dari TPA Bukit Pinang ke TPA Sambutan. Yama menyebut, pemindahan akan diupayakan per akhir Februari ini.

"Insyaallah, Senin depan saya akan coba berkomunikasi dengan Pak Sekda, Pak Wali Kota supaya memastikan kami bisa pindah ke TPA Sambutan," beber Yama.

Terkait akses jalan masuk, memang masih ada yang ditutup di bagian depan. Untuk itu, akan diselesaikan dalam 2 minggu. Sehingga, DLH Samarinda akan menggunakan jalur lain. Sementara itu diproses, pihaknya akan meninjam jalur orang lain sedikit untuk pintu masuknya.

"Semuanya akan kami pindahkan. Kami mengalihkan yang rutin ke TPA Sambutan," tutupnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya