Daerah

Dorong Peningkatan Kualitas, Wali Kota Samarinda Janjikan Apresiasi Lebih Besar untuk Pemenang Lomba Inovasi BAIMBAI 2026

Kaltim Today
01 Juli 2025 18:22
Dorong Peningkatan Kualitas, Wali Kota Samarinda Janjikan Apresiasi Lebih Besar untuk Pemenang Lomba Inovasi BAIMBAI 2026
Sesi penyerahan penghargaan kepada para juara Lomba Inovasi BAIMBAI Tahun 2025. (Nindi/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Memasuki tahun ketiga penyelenggaraan BAIMBAI atau Bulan Kompetisi Inovasi Menuju Samarinda Berdaya Saing, pemkot terus memantapkan komitmennya dalam mendorong budaya riset dan inovasi di tengah masyarakat.

Usai resmi membuka registrasinya pada April lalu, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Samarinda resmi mengumumkan hasil Lomba Inovasi Daerah BAIMBAI pada Selasa (1/7/2025).

Tiga kategori besar yang diperebutkan di antaranya Pelayanan Publik, Tata Kelola Pemerintahan, dan Inovasi lainnya. Berikut hasil akhirnya:

Kategori Pelayanan Publik

Juara I: Adminduk Smart Service oleh Disdukcapil Samarinda

Juara II: Ekspansi Prorinda (Pemasaran Produk Orang Samarinda Melalui Jaringan Ritel Nasional) oleh  Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian

Juara III: Bingka Telor (Kolaborasi Pembinaan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan STBM Pilar 3 dan 4) oleh UPTD Puskesmas Sempaja 

Juara Favorit: Pelayanan PPDB Kejar Paket A, Paket B, dan Paket C oleh Kelurahan Sido Damai 

Kategori Tata Kelola Pemerintahan

Juara I: Galaksi (Game Based Learning Sosialisasi Anti Korupsi) oleh Inspektorat Kota Samarinda 

Juara II: War Parkir (Whatsapp Blast Retribusi Parkir) oleh Dinas Perhubungan Kota Samarinda

Juara III: Aplikasi Perjadin oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda 

Juara Favorit: Silayar (Sistem Informasi Layanan Arsip) oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda 

Kategori Inovasi Lainnya 

Juara I: Terobosan Medis Nanoemulsi Daun Kulim Endemik Kalimantan dalam Formulasi Thermosensitive Gel untuk Pengobatan Diabetic Foot Ulcer oleh Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Juara II: Inovasi Pelet Pakan Unggas Berbasis Bawang Tiwai (Eleutherine Americana Merr) Aditif Pakan Pengganti Antibiotik oleh Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.

Juara III: Pengembangan dan Penerapan Herbal (Enzo) Pemicu Pengendalian Kualitas Air Perikanan Budidaya oleh Dinas Perikanan Kota Samarinda.

Juara Favorit: Inovasi Parking Hub oleh Acrivox STMIK Widya Cipta Dharma

Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang berkesempatan hadir secara langsung menyoroti pentingnya inovasi sebagai jawaban atas permasalahan dan sejumlah isu strategis yang ada di Kota Tepian. Termasuk persoalan air bersih, pengelolaan sampah, pengendalian banjir, UMKM, dan sebagainya.

“Ini ajang penghargaan bagi seluruh inovator yang memiliki kontribusi atas riset yang mampu dikembangkan dan diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat secara nyata,” jelas Andi Harun.

Tak hanya sekadar seremonial, Andi Harun ingin pelaksanaan BAIMBAI di tahun selanjutnya fokus terhadap peningkatan kualitas inovasi. Targetnya, berbagai inovasi yang berhasil dikembangkan di Kota Samarinda mampu bersaing di ajang nasional Innovative Government Awards (IGA).

Dalam ajang IGA, Samarinda sendiri telah memiliki predikat sebagai Kota Inovatif dengan poin 57,12. Lewat peningkatan kualitas riset dan inovasi yang ada ia ingin Samarinda mampu memperoleh capaian lebih tinggi sebagai Kota Sangat Inovatif.

“Saya ingin menantang para inovator untuk menghasilkan satu temuan baru yang spektakuler dan berdampak. Kalau berhasil, daerah lain bisa melakukan replikasi dan tentunya ini akan menjadi kontribusi Samarinda secara nasional.”

Adapun langkah nyata yang akan diupayakan oleh pihaknya adalah dengan memberikan peningkatan signifikan terhadap nilai penghargaan bagi para pemenang BAIMBAI 2026.

“Saya memastikan tahun depan akan ada penambahan apresiasi dari pemerintah terhadap inovasi yang memperoleh juara sebab inovasi itu kerja kolaboratif yang manfaatnya besar bagi masyarakat,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Andi Harun menegaskan BAIMBAI tidak hanya ditujukan bagi organisasi perangkat daerah (OPD), tetapi juga secara inklusif membuka ruang partisipasi bagi kalangan perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas, hingga masyarakat umum. Ia menilai, setiap elemen memiliki peran yang setara dalam merumuskan gagasan dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan strategis yang dihadapi daerah.

“Untuk para inovator, ayo mempersiapkan diri karena nilai apresiasinya akan ratusan kali lipat dari tahun ini,” tutupnya.

[NKH | RWT]



Berita Lainnya