Internasional

Universitas di Beijing Luncurkan Program Studi Hewan Peliharaan, Tertarik Daftar?

Network — Kaltim Today 26 Juni 2025 08:55
Universitas di Beijing Luncurkan Program Studi Hewan Peliharaan, Tertarik Daftar?
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co, Beijing - China Agricultural University di Beijing akan menjadi universitas pertama di negeri tirai bambu yang membuka jurusan ilmu hewan peliharaan, mulai September 2025. Langkah ini merupakan respons atas pesatnya pertumbuhan industri hewan peliharaan di China, yang memerlukan lebih banyak tenaga profesional terlatih.

Program sarjana selama empat tahun ini akan menerima 50 mahasiswa angkatan pertama, dengan fokus utama pada hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan kuda, berbeda dari jurusan ilmu hewan konvensional yang lebih banyak mengkaji hewan ternak seperti sapi dan unggas.

“Hewan peliharaan hidup berdampingan dengan manusia, memiliki ikatan emosional yang kuat, dan memberi kebahagiaan dalam kehidupan kita,” ujar Liu Guoshi, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Hewan China Agricultural University, dikutip dari CCTV, Kamis (26/6/2025).

Mahasiswa akan mendapatkan pembelajaran menyeluruh mengenai nutrisi, reproduksi, perilaku, kesejahteraan, dan kesehatan hewan peliharaan. Tahun pertama perkuliahan akan berlangsung di kampus utama Beijing, sedangkan tiga tahun berikutnya dilanjutkan di pusat penelitian di Yantai, Provinsi Shandong.

Langkah ini disambut antusias oleh publik Tiongkok, terutama kalangan muda pecinta hewan. Bahkan, banyak warganet yang menyatakan keinginan untuk kembali kuliah demi mengambil jurusan baru ini. Salah satu pengguna Xiaohongshu dengan nama akun "pelindung kucing" bertanya apakah lulusan pascasarjana dari jurusan lain bisa mendaftar.

Industri hewan peliharaan di China tengah mengalami lonjakan signifikan. Berdasarkan data Petdata, nilai pasar sektor ini mencapai 300,2 miliar yuan (sekitar USD 41,7 miliar) pada tahun 2024, tumbuh sebesar 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya minat kalangan urban dan kelas menengah terhadap perawatan hewan kesayangan.

Namun, pertumbuhan pasar ini belum diimbangi dengan ketersediaan tenaga kerja profesional. Xinhua melaporkan, dari lebih dari 30.000 rumah sakit hewan peliharaan di China, hanya tersedia sekitar 40.000 dokter hewan bersertifikat, atau rata-rata satu dokter per klinik.

Yan Jinsheng, Wakil Ketua Asosiasi Industri Hewan Peliharaan Tiongkok, menyebutkan bahwa kekurangan tenaga ahli menjadi tantangan besar dalam pengembangan sektor ini. Hal senada juga diungkapkan oleh Liu Guoshi, yang mengatakan bahwa kebutuhan tenaga profesional sangat tinggi di sektor-sektor seperti klinik, lembaga pendidikan, regulator, dan organisasi industri.

Dengan dibukanya jurusan ilmu hewan peliharaan, pemerintah China berharap bisa menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengisi kekosongan tenaga profesional di industri bernilai miliaran yuan ini. Selain memperkuat sektor pet care, langkah ini juga menciptakan peluang kerja baru dan mendorong kemajuan sektor peternakan modern berbasis hewan peliharaan.

[RWT] 



Berita Lainnya