Bontang

Kerja Sama dengan BSSN, Bontang Jadi Kota Pertama di Kaltim

Kaltim Today
04 September 2019 17:18
Kerja Sama dengan BSSN, Bontang Jadi Kota Pertama di Kaltim
BERI PAPARAN: Tim dari BSSN saat memaparkan materinya terkait keamanan data dan informasi pemerintah daerah di ruang Command Center Bontang.

Kaltimtoday.co, Bontang - Demi keamanan data dan informasi di pemerintah daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang menjalin kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN). Bontang, menjadi kota pertama di Kaltim yang menjalin kerja sama dengan BSSN.

Kepala Diskominfo Bontang, Dasuki mengatakan, hasil koordinasi ketika rakor FGD penyusunan regulasi tentang penanganan keamanan data dan informasi di pemerintah daerah ialah perlu adanya csirt atau sistem keamanan data dan informasi. Apalagi, Indonesia pernah kecolongan dengan bocornya data sejuta warga Indonesia dari akun facebook.

"Makanya saat itu BSSN langsung dibentuk, dan Alhamdulillah Bontang sudah kerja sama dan minta diprioritaskan dari upaya pencegahan kejahatan siber," jelas Dasuki di Ruang Command Center, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Rabu (4/9/2019).

Kedatangan BSSN ke Bontang, dijelaskan Dasuki dalam rangka membangun satu tim yang dinamakan Computer Security Insident Response Team (Csirt) alias tim tanggap darurat komputer. Tim tersebut, lanjut Dasuki, akan menangani ketika ada hacker yang hendak menyerang server di OPD-OPD di Bontang atau aplikasi yang dimiliki.

"Kami sudah sampaikan 2017 lalu, domain bontangkota.go.id di-hack, dan dua pekan lalu juga portal kami di-hack. Atas dasar itu, Bontang menjadi kota pertama di Kaltim, semoga bisa jadi role model untuk penanggulangan keamanan siber," ungkapnya.

Tim csirt yang akan dibentuk, terdiri dari seluruh admin-admin yang ada di seluruh OPD. Setelah itu, akan dilakukan assesmen dari kelayakan maturitas keamanan di Pemkot Bontang. Apakah ada di posisi 1-5? Kalau di posisi 1 berarti masih rawan dan mudah di-hack. Kalau sudah di level 5, ketika ada serangan sudah bisa reaktif, proaktif, dan tingkatan layanan kualitas.

"Kami harus respon cepat sebelum parah, kalau daerah tidak bisa ditangani, maka bisa dialihkan ke tim csirt pusat," ujarnya.

Dasuki menuturkan, kerja sama ini bagian dari upaya pemerintah dalam hal menjaga keamanan data dan informasi pemerintah daerah.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya