Daerah

Kondisi SDN 020 Samarinda Utara Memprihatinkan, Kepala Sekolah Minta Perhatian Pemerintah

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 28 September 2024 17:24
Kondisi SDN 020 Samarinda Utara Memprihatinkan, Kepala Sekolah Minta Perhatian Pemerintah
Kondisi memprihatinkan siswa-siswi SDN 020 Samarinda Utara. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Sekolah SDN 020 Samarinda Utara, Hadijah, mengungkap kondisi memprihatinkan sekolah yang berpotensi membahayakan siswa-siswi. Dengan plafon berbahan plywood yang rusak parah dan dinding berlubang, Kepala Sekolah SDN 020 Samarinda Utara, Hadijah meminta perhatian serius dari Pemerintah Kota Samarinda. 

Terletak di Jalan Karya Baru II, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur, SDN 020 berdiri sejak tahun 1984. Meski sempat diperbaiki pada 2001 dan 2007, saat ini bangunan sekolah memerlukan renovasi besar-besaran.

“Saat pertama kali saya menjabat, kondisi sekolah sudah sangat rusak. Salah satu hal paling mengkhawatirkan adalah plafon yang terbuat dari plywood, tidak memiliki penyangga, dan kini sudah melengkung serta hampir roboh. Saya bahkan membuat video YouTube berjudul Rayap Mengamuk di SDN 020 untuk menunjukkan betapa parahnya kerusakan ini. Di sana terlihat jelas betapa hancurnya bangunan sekolah kami,” ungkap Hadijah.

Tidak hanya plafon, dinding-dinding kelas juga berlubang di berbagai bagian. Di lantai atas, dinding sudah tembus ke luar, sedangkan di lantai bawah, dinding kelas dan dinding bagian luar banyak yang jebol. 

“Bahkan, dari beberapa sisi sekolah, jurang di bawah gedung terlihat jelas. Kondisi ini tentu sangat membahayakan, terutama bagi siswa-siswi yang masih kecil dan kerap berlarian di sekitar gedung,” ujar Hadijah.

Saat hujan datang, kerap kali mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa-siswi di sekolah, lantaran atap yang bolong dan bocor.

“Baru kali ini kami videokan karena hujannya sangat deras. Sebelumnya, kami hanya pindah kelas atau keluar ruangan, tapi hari itu semua kelas terpaksa berhenti belajar,” jelasnya.

Sekolah ini memiliki 168 siswa, namun hanya enam ruang kelas yang tersedia, sementara satu kelompok belajar terpaksa menggunakan perpustakaan sebagai ruang kelas darurat. Ironisnya, perpustakaan itu pun dalam kondisi rusak dengan dinding yang berlubang dan atap yang bocor. Lantai perpustakaan pun sudah lapuk, sehingga tidak bisa lagi menampung kegiatan belajar secara optimal.

“Dengan ruang kelas yang terbatas dan rusak, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kegiatan belajar tetap berjalan. Tapi dengan kondisi bangunan yang seperti ini, semuanya sangat terbatas,” katanya.

Kendati demikian, Hadijah meminta kepada pemerintah daerah, agar bisa merespon kondisi memprihatinkan SDN 020 Samarinda.

“Saya sudah mengajukan proposal bantuan renovasi total kepada pemerintah. Harapan saya, sekolah ini bisa dibangun ulang menjadi bangunan permanen yang terbuat dari beton. Sebagian besar bangunan saat ini sudah lapuk dan berbahaya. Kami berharap ada intervensi cepat dari pemerintah untuk mencegah risiko yang lebih besar,” tutupnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya