Gaya Hidup

Konsumsi Daging Kambing Dapat Menyebabkan Hipertensi? Ini Faktanya

Kaltim Today
01 Agustus 2020 10:45
Konsumsi Daging Kambing Dapat Menyebabkan Hipertensi? Ini Faktanya
Ilustrasi.

Moment Iduladha adalah saat dimana kita dapat mengonsumsi banyak daging, baik itu daging sapi ataupun kambing. Daging-daging tersebut dapat diolah menjadi gulai kambing, sate kambing, rendang, soto, semur dan sebagainya.

Namun, tidak sedikit orang yang enggan mengonsumsi daging kambing karena meyakini dapat menyebabkan hipertensi atau biasa kita kenal dengan tekanan darah tinggi. Benarkah demikian? Ini faktanya:

Daging Kambing Aman Dikonsumsi

Hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah meningkat. Kondisi ini dapat terjadi selama bertahun-tahun, tanpa disadari oleh penderitanya. Kerusakan pembuluh darah dan jantung bisa terus berlanjut, meski tidak ada gejala spesifik.

Untuk mencegah penyakit tekanan darah tinggi, Anda disarankan untuk menjaga berat badan ideal, tidak merokok, olahraga teratur, dan menghindari stres.

Selain itu, gaya hidup, termasuk makanan, diyakini sebagai salah satu faktor risiko tekanan darah tinggi. Apakah daging kambing, salah satunya?

Daging merah pada umumnya memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Akan tetapi, daging kambing ternyata memiliki lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan daging sapi atau ayam.

Seporsi daging kambing (sekitar 85 gram atau sebesar potongan steak) hanya mengandung 0,79 gram lemak jenuh. Sementara, seporsi daging sapi mengandung 3,0 gram lemak jenuh, serta seporsi daging ayam mengandung 1,7 gram lemak jenuh.

Daging kambing juga bukan pemicu darah tinggi. Hanya saja, daging kambing bisa menimbulkan efek termogenik yang seringkali dianggap sebagai tanda tekanan darah tinggi hipertensi. Efek termogenik ini berupa panas yang dihasilkan dari metabolisme suatu bahan makanan dalam tubuh sehingga memberi sensasi hangat.

Sementara itu, jika Anda menganggap kemunculan gejala terkena hipertensi disebabkan oleh konsumsi daging kambing, maka Anda keliru. Sebab, yang menyebabkan darah tinggi bukanlah daging kambingnya, melainkan garam yang digunakan sebagai bumbu masakan.

Penggunaan garam secara berlebihan mampu menyebabkan darah tinggi. Garam mengandung unsur natrium yang berfungsi mengatur air dalam tubuh. Natrium dalam jumlah yang besar mengakibatkan semakin banyak air yang disimpan dalam pembuluh darah sehingga berisiko membuat tekanan darah meningkat.

Penjelasan di atas juga didukung oleh sebuah penelitian yang menyatakan bahwa, mengonsumsi daging kambing dalam jangka waktu yang lama tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Namun, mengonsumsi hidangan daging kambing yang dimasak dengan kandungan garam tinggi sebagai bumbu dalam waktu yang lama, mampu memicu peningkatan tekanan darah dan penurunan fungsi ginjal. Oleh sebab itu, janganlah menggunakan bumbu penyedap bercita rasa asin ini secara berlebihan dalam mengolah makanan.

Selain garam, menambahkan santan juga dapat memicu naiknya tekanan darah. Bagian lemak jenuh pada daging kambing juga bisa memicu tekanan darah tinggi.

Terlebih lagi, saat Anda memasaknya dengan menggunakan minyak jenuh. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah jadi kaku dan itu penyebab darah tinggi.

Selain cara pengolahan daging merah, ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam menaikkan tekanan darah setelah mengonsumsinya. Antara lain, tingginya kadar kolesterol darah seseorang dan ada riwayat penyakit penyerta lain.

Tips Sehat Mengolah Daging Kambing

Daging kambing biasanya diolah menjadi sate, tongseng atau bahkan sop dan gulai. Namun sayangnya, meski cara masak tersebut bisa memberikan rasa yang lezat, hasilnya belum tentu sehat. Mengolah daging kambing dengan suhu tinggi bisa membuat kandungan nutrisi yang menyehatkan di dalamnya, jadi hilang.

Selain itu, bahan tambahan di dalam masakan-masakan tersebut, seperti minyak, kecap, santan, dan garam juga bisa membuat daging kambing yang dikonsumsi jadi tidak terlalu sehat. Lantas, bagaimana cara mengolah daging kambing yang sehat?

Cara memasak daging kambing yang paling sehat adalah dengan metode ungkep atau rebus dalam waktu lama, presto, atau sous vide. Sous vide adalah metode masak dari Perancis, dimana daging dimasukkan ke dalam kantung kedap udara, lalu dipanaskan di dalam air suhu rendah dalam waktu yang lama.

Ketiga cara di atas adalah metode yang paling sedikit membuang nutrisi yang ada di dalam daging kambing. Meski begitu, tetap perlu dilihat lagi bahan-bahan pendampingnya.

Apabila Anda ingin menggunakan minyak, gunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun. Selain itu, batasi garam dan gula dalam memasak daging kambing. Untuk menambah rasa, Anda bisa gunakan banyak rempah-rempah, sehingga daging kambing tetap sehat dan rasanya pun tetap nikmat saat disantap.

Memasak daging kambing dengan banyak sayuran juga akan membantu menambah manfaat dan menggantikan nutrisi yang hilang saat proses pemasakan.

Daging kambing pada dasarnya adalah daging yang sehat, jika cara mengolahnya juga diperhatikan. Sehingga, apabila Anda ingin menikmatinya, cukup lakukan modifikasi pada cara memasak dan memilih bahan pendamping yang lebih sehat.

[RWT]


Related Posts


Berita Lainnya