Nasional

Korban Tewas Banjir Bandang Sumatera Utara Bertambah Jadi 62 Orang, Sibolga Catat Angka Tertinggi

Network — Kaltim Today 28 November 2025 11:13
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatera Utara Bertambah Jadi 62 Orang, Sibolga Catat Angka Tertinggi
Korban tewas banjir bandang di Sumut bertambah menjadi 62 orang, pada Jumat, 28 November 2025. (Beritasatu.com)

Kaltimtoday.co - Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang berbagai wilayah di Sumatera Utara terus bertambah. Polda Sumut melaporkan total 62 orang meninggal dunia, dengan Kota Sibolga menjadi daerah dengan korban terbanyak, yakni 33 orang.

Bencana yang terjadi di sejumlah titik ini tidak hanya menimbulkan kerusakan besar, tetapi juga membuat puluhan warga masih hilang. Hingga kini, tim gabungan dari TNI, Polda Sumut, Basarnas, dan BPBD terus melakukan penyisiran di lokasi-lokasi terdampak.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengungkapkan bahwa total titik terdampak banjir bandang dan longsor di wilayah hukum Polda Sumut mencapai 367 lokasi.

“Dari 367 titik bencana itu, sementara ini tercatat 62 korban meninggal dunia, dan terbanyak berasal dari musibah banjir bandang di Kota Sibolga dengan 33 korban,” ujar Ferry.

Ia menambahkan bahwa total korban terdampak mencapai 222 orang, terdiri dari 62 korban meninggal, 82 orang luka-luka, dan 65 orang masih dalam pencarian.

Selain Sibolga, sejumlah daerah lain juga mencatat korban jiwa, yaitu Tapanuli Selatan 18 orang, Tapanuli Tengah empat orang, Humbang Hasundutan dua orang, Pakpak Bharat dua orang, Padangsidimpuan satu orang, Nias Selatan satu orang, dan Binjai satu orang.

Hingga Jumat (28/11/2025), petugas gabungan masih berusaha menemukan puluhan warga yang belum kembali. Upaya pembersihan material longsor yang menutup akses jalan utama juga dilakukan untuk memperlancar distribusi bantuan.

Sebagai dukungan untuk para penyintas, Polda Sumut turut menurunkan kendaraan communication mobile (comob) untuk menyediakan layanan wifi gratis di Tapanuli Tengah. Fasilitas ini diberikan agar warga dapat tetap berkomunikasi dengan keluarga di tengah terganggunya jaringan telekomunikasi.

[RWT] 



Berita Lainnya