Samarinda

KPU Samarinda Pastikan Benda yang Digunakan Bersama di TPS dalam Keadaan Steril

Kaltim Today
12 Agustus 2020 08:49
KPU Samarinda Pastikan Benda yang Digunakan Bersama di TPS dalam Keadaan Steril
Firman Hidayat, ketua KPU Samarinda pastikan seluruh benda yang dipakai bersama di TPS dalam keadaan steril. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda – Pada 9 Desember 2020 mendatang, pesta demokrasi terbesar bagi warga Samarinda akan berlangsung. Menentukan nasib Samarinda selama lima tahun ke depan dengan memilih wali kota dan wakil wali kota. Segala persiapan tentu sudah dilakukan sejak jauh hari. Namun ketika pandemi virus Corona atau Covid-19 menghampiri Samarinda, kegiatan yang terkait dengan Pilkada sempat terkendala.

Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda sudah mulai bergerak lagi. Beberapa agenda yang sempat tertunda, berhasil dilaksanakan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Bicara soal Pilkada mendatang, tentu tak lepas dari sesuatu yang disebut Tempat Pemungutan Suara (TPS). TPS jadi salah satu yang paling krusial dalam pelaksanaan Pilkada sebab berfungsi sebagai wadah para pemilih untuk memberikan suara.

Terkait pelaksanaan Pilkada nanti, KPU Samarinda kerap berulang kali menegaskan bahwa penyelenggaraannya akan selalu berpegang teguh pada protokol kesehatan. Begitu pula dengan aktivitas pencoblosan di TPS. KPU Samarinda telah memikirkan rencana agar pencoblosan bisa terlaksana dengan baik dan kondusif meski di tengah pandemi.

Disampaikan oleh Firman Hidayat, ketua KPU Samarinda bahwa, memang masih belum ada petunjuk teknis (Juknis) soal pendirian TPS. Namun yang pasti, di dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 6/2020 sudah dijelaskan protokol kesehatannya. Aturan tersebut sudah mengatur secara menyeluruh terkait pemilihan serentak 2020 sesuai standar protokol kesehatan penanganan Covid-19.

“Pendirian TPS itu waktunya lebih lama. Jadi, kami masih bisa bersiap-siap untuk pengadaan menyangkut Alat Pelindung Diri (APD). Skenarionya ketika nanti TPS didirikan, di luar akan tersedia hand sanitizer. Mungkin juga akan ada fasilitas cuci tangannya,” jelas Firman saat ditemui belum lama ini.

 

View this post on Instagram

 

Apa serunya lawan kotak kosong? #pilkada #kaltim #balikpapan #pemilu #politik #kaltimtoday #samarinda #demokrasi

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co) on

Saat memasuki TPS, penggunaan hand sanitizer paling memungkinkan untuk para pemilih. Jika mencuci tangan terlebih dahulu, khawatirnya kondisi tangan akan basah ketika menyentuh surat suara. Selanjutnya, ada pengecekan suhu tubuh. Tiap TPS akan disediakan thermogun. Pihak yang melakukan pengecekan tersebut masih dipertimbangkan. Kemungkinannya antara Petugas Pengamanan (Pam) TPS atau ada petugas tambahan.

Sebab, dari tujuh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang akan dibentuk, sudah mengantongi tugas dan fungsinya masing-masing. Kemudian saat para pemilih mengantri, biasanya disediakan bangku. Penentuan bangku akan diatur secara berkala. Sebab, ada penyemprotan bangku dengan disinfektan selama empat jam sekali. Bangku akan ditaruh berjarak. Jumlah pemilih tiap TPS pun akan dikurangi, yang awalnya maksimal berjumlah 800 kini maksimal menjadi 500 orang saja. Perubahan itu ditempuh demi menghindari kerumunan di TPS. Tidak kalah pentingnya mengenai alat coblos. Di Pemilu sebelumnya, satu paku lazim digunakan untuk semua pemilih. Namun, Pilkada kali ini sepertinya berbeda.

“Saat ini, belum ditemukan formulasinya. Entah nanti akan disediakan banyak paku untuk tiap pemilih atau paku yang dipakai bergantian oleh pemilih akan disemprot disinfektan. Opsi lainnya ya mungkin seperti bambu karena bisa sekali pakai,” sambung Firman.

Firman turut menegaskan bahwa semua benda yang digunakan bersama harus dalam keadaan steril. Selain alat coblos, yang jadi masalah pun perihal tinta. Jika satu botol tinta dipakai untuk mencelupkan jari banyak orang, sangat rentan sekali. Kini juga masih dicari formulasi yang paling tepat, entah tinta akan disemprot atau dengan cara lain. Terakhir, pemilih bisa keluar dari TPS dan mencuci tangannya atau gunakan hand sanitizer.

Sesuai protokol kesehatan Covid-19, sudah pasti para petugas di TPS akan diberikan masker, pelindung wajah, dan sarung tangan. Soal masker pun maksimal pemakaiannya hanya empat jam. Sehingga, jika bekerja lebih dari empat jam maka dapat dipastikan bahwa petugas akan mendapat masker lebih. Tidak lupa pula bagi para pemilih untuk turut memakai masker.

[YMD | RWT | ADV KPU SAMARINDA]


Related Posts


Berita Lainnya