Nasional

Kritik Tajam Herdiansyah Hamzah Soal Kenaikan Harga BBM: Biayai IKN, Tumbalkan Rakyat

Kaltim Today
05 September 2022 13:22
Kritik Tajam Herdiansyah Hamzah Soal Kenaikan Harga BBM: Biayai IKN, Tumbalkan Rakyat

Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah alasan pemerintah menaikan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi dinilai tidak tepat. Penilaian itu disampaikan akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah. 

Dia menilai, dalih menaikan harga BBM bersubsidi karena selama ini dinikmati orang mampu tidak jelas. Kualifikasi orang mampu yang dimaksud pemerintah menggunakan standar garis kemiskinan yang ditetapkan BPS sebesar Rp 472.525. Data itu jadi dasar data penikmat BBM bersubsidi.

"Ini seperti hendak memotong daging dengan pisau dapur. Coba bayangkan, apakah masuk akal penduduk dengan pendapat perkapita sebulan sebesar Rp500.000 dikualifikasikan pendudukan tidak miskin atau mampu? Jelas klaim Pemerintah ini sungguh sangat menyesatkan," tegas pria yang akrab disapa Castro tersebut.

Alasan kedua yang tidak masuk akal sebut Castro adalah membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain. Jika melihat Malaysia sebagai contoh, maka pilhan menaikkan harga BBM adalah keliru besar. Sebagai perbandingan, harga bensin terbaru di Malaysia per Agustus 2022 dengan oktan 95 atau RON 95 dijual seharga RM 2,05 atau setara dengan Rp 6.780 per liter (kurs Rp 3.300). Bandingkan dengan harga pertalite (RON 90) dan pertamax (RON 92) di Indonesia.

"Harga bensin RON 95 di Malaysia, yang notabene RON atau oktan-nya lebih bagus dari pertalite dan pertamax, jauh lebih murah," tambah dia.

Alasan ketiga, kenaikan harga BBM, disebutkan dia, berkaitan erat dengan pembiayaan IKN. Untuk menyelamatkan lapak bisnis oligarki di proyek megah IKN, segala cara dihalalkan pemerintah. Sudah pasti rakyat yang selalu ditumbalkan.

Upaya itu menurutnya, bisa dilihat mulai dari menggenjot pajak, hingga pencabutan subsidi yang berimbas kepada kenaikan harga BBM.

"Jadi jelas jika kenaikan harga BBM ini adalah politik tumbal untuk pembiayaan IKN. Pemerintah mencari jalan pintas untuk pembiayaan IKN dengan cara mengorbankan rakyat," tuturnya.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya