Internasional

Lakukan Penipuan hingga 12,5 Miliar Dolar, Taipan di Vietnam Divonis Hukuman Mati

Network — Kaltim Today 12 April 2024 18:32
Lakukan Penipuan hingga 12,5 Miliar Dolar, Taipan di Vietnam Divonis Hukuman Mati
Taipan properti Truong My Lan (tengah depan), menghadiri sidang di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, Kamis, 11 April 2024. (Thanh Tung/VnExpress via AP)

Kaltimtoday.co - Seorang Taipan properti asal Vietnam Truong My Lan, Kamis (11/4) dijatuhi hukuman mati oleh sebuah pengadilan di kota Ho Chi Minh, Vietnam selatan. Truong My Lan divonis mati setelah terbukti bersalah dalam kasus penipuan keuangan terbesar yang pernah terjadi di Vietnam.

Pimpinan perusahaan real estat Van Thinh Phat (VTP) yang berusia 67 tahun itu dituduh melakukan penipuan sebesar 12,5 miliar dolar, hampir tiga persen dari PDB negara tersebut pada tahun 2022. Dia secara ilegal mengendalikan Saigon Joint Stock Commercial Bank antara tahun 2012 hingga 2022 untuk menyedot dana tersebut melalui ribuan perusahaan bohongan dan dengan membayar suap kepada sejumlah pejabat pemerintah.

Penangkapan Lan pada bulan Oktober 2022 merupakan salah satu penangkapan paling terkenal dalam upaya pemberantasan korupsi yang sedang berlangsung di Vietnam dan semakin intensif sejak tahun 2022. Apa yang disebut kampanye Tungku Berkobar telah menyentuh eselon-eselon tertinggi dalam politik Vietnam. Mantan Presiden Vo Van Thuong mengundurkan diri pada bulan Maret setelah dikenai dakwaan dalam kampanye tersebut.

Namun skala persidangan yang dialami Lan telah mengejutkan negara tersebut. VTP merupakan salah satu perusahaan real estat terkaya di Vietnam, dengan proyek-proyek yang mencakup bangunan tempat tinggal mewah, perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan.

Para analis mengatakan besarnya penipuan ini menimbulkan pertanyaan apakah bank atau badan usaha lain juga melakukan kesalahan yang sama, sehingga melemahkan prospek perekonomian Vietnam dan membuat investor asing gelisah pada saat Vietnam berusaha memposisikan dirinya sebagai tempat ideal bagi badan-badan usaha yang mencoba mengubah rantai pasokan mereka jauh dari China.

Sektor properti di Vietnam sangat terpukul. Diperkirakan 1.300 perusahaan properti menarik diri dari pasar properti pada tahun 2023. Para pengembang menawarkan diskon dan emas sebagai hadiah untuk menarik pembeli. Meskipun harga sewa ruko turun sepertiganya di Ho Chi Minh, banyak fasilitas seperti itu di pusat kota yang masih kosong, menurut media pemerintah.

Pada bulan November, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyen Phu Trong, politisi terkemuka Vietnam, mengatakan bahwa perjuangan antikorupsi akan “berlanjut dalam jangka panjang.”

[TOS | VOA]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya