Kutim

Mandi di Sungai, Bocah 8 Tahun Diserang Buaya di Sungai Lembak Bengalon

Kaltim Today
14 Januari 2021 17:36
Mandi di Sungai, Bocah 8 Tahun Diserang Buaya di Sungai Lembak Bengalon
Proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim. (Ist) Mandi di Sungai, Bocah 8 Tahun Diserang Buaya di Sungai Lembak Bengalon.

Kaltimtoday.co, Sangatta - Ardi, bocah berusia 8 tahun, diduga diterkam buaya saat mandi di Sungai Lembak, Bengalon, Kutim. Hingga saat ini, Ardi belum diketahui nasibnya karena belum juga ditemukan.

Kejadian terjadi pada hari Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 12.00 WITA. Saat itu, Ardi sedang berenang di sungai. Tiba-tiba, Ardi langsung disambar buaya.

“Korban sedang mandi dengan berenang tiba-tiba langsung disambar buaya dan sampai saat ini belum ditemukan. Kejadian sekitar pukul 12 siang dan masih dalam pencarian bersama masyarakat,” ujar Kapolsek Bengalon IPTU Slamet Riyadi kepada Kaltimtoday.co.

Ditambahkan Slamet, insiden ini disaksikan oleh Irham (25) yang saat itu sedang berada di lokasi kejadian. Saksi saat itu sempat berupaya melakukan pertolongan namun korban langsung dibawa ketengah sungai dan tenggelam.

Proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim. (Ist)<br />Mandi di Sungai, Bocah 8 Tahun Diserang Buaya di Sungai Lembak Bengalon.
Proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim. (Ist)
Mandi di Sungai, Bocah 8 Tahun Diserang Buaya di Sungai Lembak Bengalon.

Saat itu, Irham langsung berteriak histeris dan meminta bantuan kepada masyarakat sekitar. Kepolisian akan memanggil pawang untuk membantu proses pencarian.

“Pencarian masih terus dilakukan dan sudah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar. Rencananya juga diupayakan untuk memanggil pawang buaya dalam rangka pencarian korban,” jelas Slamet.

Kapolsek menjelaskan, untuk titik pencarian tim dilakukan dari lokasi kejadian hingga menyusuri sungai dengan menggunakan perahu.

“Ada sekitar empat kapal (perahu) diturunkan untuk mencari korban di Sungai. Tadi dibentuk tim, ada Kapolsek Bengalon, Koramil Bengalon, Pemerintah Kecamatan Bengalon dan pemerintah desa yang ada disitu,” pungkasnya.

[El | RWT]



Berita Lainnya