Kaltimtoday.co - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa efisiensi anggaran sebesar Rp 8 triliun tidak akan berpengaruh terhadap dana pendidikan, termasuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menegaskan hal ini saat meresmikan gedung baru di SMK Mutia, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

“Dana BOS tetap sesuai dengan APBN 2025 tanpa adanya pemotongan, sehingga sekolah-sekolah tidak akan terdampak,” ujar Abdul Mu'ti pada Minggu (9/2/2025).

Menurutnya, efisiensi anggaran justru dilakukan di internal kementerian dengan menyesuaikan operasional rapat dan perjalanan dinas luar kota.

“Kami mengikuti kebijakan presiden dalam efisiensi anggaran. Beberapa penyesuaian akan dilakukan, seperti mengurangi perjalanan dinas, mengefektifkan operasional kantor, serta mengadakan rapat di lingkungan kementerian daripada di luar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Abdul Mu'ti menyatakan bahwa perjalanan dinas bagi seluruh pegawai kementerian, termasuk dirinya, akan menggunakan pesawat kelas ekonomi. Selain itu, jika menginap, mereka akan memanfaatkan fasilitas yang dikelola oleh Kemendikdasmen.

“Semua perjalanan dinas akan menggunakan pesawat kelas ekonomi. Jika menginap, kami akan memanfaatkan gedung yang dikelola oleh UPT Kemendikdasmen di daerah,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa efisiensi anggaran ini bertujuan untuk membangun budaya hidup sederhana di lingkungan kementerian, sehingga setiap pegawai dapat menyesuaikan diri dengan anggaran yang tersedia.

“Seluruh langkah efisiensi ini dilakukan untuk memastikan anggaran dikelola dengan bijak dan sekaligus menanamkan budaya hidup sederhana di lingkungan kementerian,” pungkasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp