Samarinda

Muhammad Samsun Dengarkan Aspirasi Petani, Berharap Program Ketahanan Pangan Bisa Maksimal

Kaltim Today
01 Desember 2020 14:41
Muhammad Samsun Dengarkan Aspirasi Petani, Berharap Program Ketahanan Pangan Bisa Maksimal

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pada Selasa (1/12/2020), Muhammad Samsun selaku Wakil Ketua I DPRD Kaltim menyambangi Kecamatan Tenggarong Seberang. Dalam kesempatan itu, dirinya meninjau program pemerintah dengan jumlah anggaran sebesar Rp 2,5 miliar. Sekaligus menampung aspirasi para petani yang berada di sana. Disampaikan Samsun, ini merupakan program provinsi dan DPRD Kaltim harus memastikan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai fungsi.

"Alhamdullilah dari Pak Kades dan Pak Kadus bisa meng-cover 200.000 hektar. Ini berkaitan langsung dengan pangan," ungkap Samsun.

Mengingat Kaltim yang diproyeksikan sebagai Ibu Kota Negara (IKN), DPRD Kaltim berharap program-program yang bersifat untuk pengembangan ketahanan pangan bisa dimaksimalkan pada masa mendatang. Samsun meyakini, jika ada peran serta masyarakat, padat karya, dan mengedepankan nilai-nilai gotong royong maka anggaran dengan jumlah tersebut bisa digunakan secara maksimal dan bermanfaat.

"Ada beberapa kegiatan. Contohnya seperti normalisasi sungai, pintu air, jembatan, gorong-gorong, dan mengecek dam. Kondisi sawah sekarang ada yang kerendam tapi tidak separah yang dulu," lanjutnya.

Selain itu, ada satu lagi PR yakni anak sungai ke Sungai Plajuan. Kemudian jika dinormalisasi kembali akan los ke Tanjung Batu. Sehingga diprediksi situasi terendam tidak terjadi dan kegiatan panen bisa produktif setiap saat. Bahkan 3 kali panen dalam 1 tahun.

"Sungai Plajuan sendiri secara kewenangan mungkin masuk wilayah Balai Wilayah Sungai (BWS). Sehingga APBD Kaltim belum bisa masuk ke sana dan kita akan berkoordinasi dengan BWS. Sebab, Sungai Plajuan melintasi dan manfaatnya bisa berdampak pada lahan persawahan 6 desa," beber Samsun lagi.

Desa-desa tersebut terdiri atas Karang Begal, Bukit Raya, Manunggal Raya, Tanjung Batu, Loa Lepuh, dan Bangun Rejo. Kemudian, rata-rata per hektar ada 4 ton padi dan dikali 2.000 hektar. Satu tahun masih 2 kali panen dan ada 16 kelompok tani yang terlibat.

Sementara itu, Harnoto selaku Kades Buana Jaya menyampaikan bahwa keluhan para petani sejauh ini perihal air. Kehadiran program ini menurutnya sudah cukup bermanfaat. Namun karena hujan terus mengguyur belakangan ini, dia pun tak bisa mengelak. Pihaknya berharap, ada normalisasi sungai agar Bukit Raya bisa maksimal dan meningkat.

"Sementara yang produktif kurang lebih 400 hektar padi, dan pernah gagal panen. Kami dulu sempat mau potong padi, tapi airnya sudah seleher sekitar 2006. Itu banjir besar. Sampai sekarang tidak pernah banjir lagi," tutupnya.

[YMD | RWT | ADV DPRD KALTIM]



Berita Lainnya